Gorontalo (ANTARA) - Puskesmas Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, di wilayah perbatasan bagian timur daerah tersebut, ditutup sementara waktu untuk seluruh pelayanan, pascakontak pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Penutupan tersebut berlaku 10 hari sejak Jumat (14/8), setelah diketahui hasil tes PCR seorang ibu hamil asal kecamatan di wilayah perbatasan itu, terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan kronologis penutupan pelayanan Puskesmas Atinggola yang melayani satu ibu hamil pada 3 Agustus 2020.
Pasien 1634 positif COVID-19 tersebut, saat akan dilayani didahului dengan tes cepat dengan hasilnya nonreaktif.
Pasien kemudian dirujuk di rumah sakit dan menjalani tes usap yang hasilnya diperoleh pada Jumat (14/8) sebagai terkonfirmasi positif COVID-19.
Sebanyak 12 tenaga kesehatan Puskesmas Atinggola melakukan kontak erat dengan pasien 1634.
Untuk memutus rantai penyebarannya, langkah penutupan sementara selama 10 hari dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang wajib diberlakukan.
"Tenaga kesehatan yang kontak erat diwajibkan melakukan isolasi mandiri, termasuk 78 tenaga kesehatan lainnya di puskesmas tersebut, sambil menunggu dilakukannya pelacakan 'tracking' direncanakan dalam waktu dekat," ujarnya.
Pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan bupati serta sekretaris daerah untuk tindakan menutup sementara pelayanan kesehatan di Puskesmas Atinggola.
Namun, pihaknya telah menyiapkan satu tim dari Puskesmas Gentuma atau wilayah terdekat, terdiri atas satu dokter dan 10 perawat termasuk bidan, untuk membuka pelayanan di Balai Pertemuan Umum Kantor Camat Atinggola, setiap hari pelayanan.
Selain itu, pihaknya telah bersurat dan melakukan koordinasi dengan Puskesmas Buko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara atau puskesmas tetangga terdekat, untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat di perbatasan.
