Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meminta seluruh pemerintah daerah untuk tidak mendata lagi koperasi-koperasi yang sudah dibubarkan oleh kementerian itu.
"Tahun ini Kementerian Koperasi dan UKM sudah membubarkan 62.000 koperasi di seluruh daerah. Datanya akan kami kirimkan ke Dinas-dinas Koperasi provinsi, kabupaten dan kota agar koperasi-koperasi tersebut tidak lagi dimasukkan dalam data," katanya di Gorontalo, Minggu.
Dari 206.000 koperasi di Indonesia, lanjutnya, Kemenkop dan UKM melakukan verifikasi kelmbali guna membuat database baru dan menemukan 62.000 unit yang tidak aktif.
"Kebanyakan koperasi ini aktifnya cuma saat terima bantuan, yang begini tetap dihapus dari data. Dengan database yang baru, maka kami bisa memulai upaya untuk menghapus citra buruk koperasi agar mendapatkan kepercayaan kembali dari masyarakat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendata 147 koperasi terbaik di sejumlah daerah dengan jumlah nasabah yang banyak, kredit lancar serta manajemen yang sehat.
Menkop lebih lanjut menuturkan bahwa setiap koperasi akan mendapatkan nomor induk dan bisa saling memantau secara `online` perkembangan masing-masing.
Di Gorontalo Menkop mengunjungi salah satu koperasi terbaik di Indonesia yakni KUD Indah Jaya di Kelurahan Wonggaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.
KUD yang berdiri sejak 1993 itu memiliki 70 anggota, omset Rp177 juta dan nilai aset Rp770 juta serta jenis usaha gilingan padi, warung aneka kue, serta UKM Mart.
Sementara itu Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Diding S. Anwar mengatakan selain memberikan penjaminan kepada UKM, pihaknya juga memfasilitasi koperasi.
"Fasilitas yang kami berikan kepada koperasi sama dengan UKM. Hanya saja koperasi banyak yang tidak berkembang baik, meski beberapa di antaranya sangat sukses dengan omset triliunan rupiah," katanya.
Ia menilai kelemahan koperasi terletak pada pengurus serta manajemen keuangan yang tidak profesional.