Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menekankan bahwa keselamatan penumpang jasa transportasi adalah hal utama, sehingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus mengambil tindak lanjut agar tidak terjadi lagi kecelakaan pesawat udara dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan.
Presiden Jokowi, saat meninjau Posko Darurat Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air 128 di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, mengatakan harus ada tindak lanjut mengenai pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang.
“Segera ditindaklanjuti baik oleh KNKT maupun Perhubungan terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang” ujar Presiden.
Saat meninjau posko evakuasi, Presiden juga menyaksikan pemberian santunan kepada keluarga korban dari PT Jasa Raharja dan perusahaan maskapai penerbangan Sriwjaya Air. Presiden minta agar santunan bagi seluruh keluarga korban segera dituntaskan.
Kepala Negara juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
“Saya ingin sampaikan duka cita yang mendalam semoga diberikan keikhlasan dan kesabaran,” ujar dia.
Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada tim gabungan untuk pencarian dan pertolongan (SAR) yang membantu proses evakuasi Sriwijaya Air. Jokowi berharap bagian memori dari voice cockpit recorder (VCR) dalam kotak hitam Sriwijaya Air segera ditemukan.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih, apresiasi, penghargaan setinggi-tingginya kepada tim SAR gabungan yang terdiri Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, dan KNKT, serta seluruh unsur yang tidak bisa saya sebut satu per satu atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini dan kita tahu telah ditemukan serpihan-serpihan yang besar maupun kecil, kemudian kotak hitamnya juga sudah, tinggal kita menunggu VCR nya," kata Jokowi.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, jatuh di perairan dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.