Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Kamis, meminta Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di daerah itu untuk mempermudah penyaluran bantuan sosial (bansos).
“Kemarin saya rapat dengan para pendamping program PKH, ada keluhan antriannya panjang dan pencairannya jadi lama. Ini yang saya minta untuk segera dibenahi,” katanya di Gorontalo.
Ia menyarankan bank penyalur bansos seperti BRI, untuk menambah ruangan khusus dan jumlah petugas agar masyarakat terlayani dengan baik.
“Saat proses pencairan dana PKH, sebaiknya penerima tidak digabung dengan pelayanan umum di bank tersebut,” katanya lagi.
Sebelumnya Koordinator Lapangan PKH Kabupaten Gorontalo Fajar mengungkapkan kendala dalam pencairan Program Keluarga Harapan (PKH )di BRI.
Menurutnya, jumlah penerima bansos di Kabupaten Gorontalo ada 25 ribu orang, namun petugas yang melayani hanya empat orang.
“Jika sedikit petugasnya, maka prosesnya juga lambat. Pendamping kami bahkan pernah menunggu 4-5 jam hanya untuk pencairan. Ada pula yang jelas menjadi prioritas seperti penerima yang sedang sakit, tetap harus di ajak mengantri di teller,” ungkap Fajar.
Selain pencairan dama, Korlap PKH Bone Bolango Muhamad Zian Palada mengeluhkan terkait sinkronisasi aplikasi e-PKH.
Pendamping PKH kesulitan memasukkan data di aplikasi tersebut, karena e-PKH masih menggunakan aplikasi bawaan lainnya yakni aplikasi Dukcapil dan SIKS-NG.
“Kami belum dibekali bimtek untuk menginput data. Kami juga tidak mempunyai akses penuh di SIKS-NG,” ujarnya.