Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, hingga saat ini masih terkendala pembebasan lahan.
“Masih ada masalah pembebasan lahan. Padahal sejak awal kami sudah sosialisasikan pembangunan waduk ini dan menjelaskan keuntungannya apa. Saya minta yang sudah bebas segera dikerjakan saja, agar masyarakat melihat ternyata pembangunan ini bermanfaat. Yang lahannya belum dibebaskan biarkan saja dulu,” katanya di Gorontalo, Rabu.
Bendungan Bulango Ulu merupakann Mega proyek senilai Rp2,2 triliun, yang diklaim dapat mengendalikan banjir yang sering terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, dan Kota Gorontalo.
Bendungan tersebut juga diharapkan menjadi destinasi wisata domestik dan berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pembangunan bendungan ini ditargetkan selesai pada akhir 2023.
“Kita akan studi lagi saja. Ajak kepala desa, camat dan warga di sini kita cari waktu untuk duduk bersama,” imbuhnya.
Gubernur berharap proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan selesai dalam waktu yang sudah ditargetkan.
“Terus terang sebenarnya saya ini malu. Saya ingat tahun 2017, dihadapan pak Presiden dan para Menteri memaparkan terkait waduk Bulango Ulu ini dan satu lagi waduk Bone Ulu. Tapi waduk Bone Ulu sudah dicoret karena ada surat dari Pemda Bone Bolango isinya protes dari masyarakat. Untuk itu, harapan besar saya waduk bulango ulu ini akan terus kita perjuangkan,” jelasnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Wilayah Sulawesi II Naswardi mengatakan alokasi anggaran yang disediakan pemerintah pada tahun 2021 sekitar Rp90 milyar, untuk dua paket pekerjaan.
“Itu sudah terlaksana dengan baik. Tapi secara keseluruhan masih jauh dari harapan, karena masih ada permasalahan lahan yang belum dibebaskan,” tambahnya.
Gubernur Gorontalo : pembangunan bendungan Bulango Ulu terkendala pembebasan lahan
Rabu, 3 November 2021 19:10 WIB