Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Korem 133/Nani Wartabone melakukan kegiatan penanaman 53.000 pohon mangrove di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Selasa.
Aksi tanam mangrove diikuti oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Anggota DPR RI Idah Syahidah, Danrem 133/NW Brigjen TNI Amrin Ibrahim, Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kabinda Suryono, dan Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa dan forkopimda.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai isu lingkungan di Gorontalo masih jauh dari perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat.
Selain hutan yang gundul akibat penebangan liar, masalah izin tambak ikan dengan mengorbankan ratusan hektare lahan mangrove harus segera dihentikan.
“Ibu Wakil Bupati sekarang sudah di eksekutif, jangan lagi memberikan izin jangan menolerir oknum-oknum yang ingin merusak lingkungan. Ratusan hektare mangrove dirusak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Rusli juga mengingatkan kepada warga melestarikan lingkungan untuk generasi masa depan, karena bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini tidak terlepas dari ulah manusia.
Pihaknya berharap aksi tanaman mangrove yang diinisiasi oleh Korem 133/NW bekerja sama dengan BPDASHL Bone Bolango itu, dapat terus dijaga tanamannya hingga tumbuh besar.
Dalam banyak kasus, katanya, penanaman pohon semacam ini hanya berakhir pada acara seremonial.
“Saya sering lihat berita, Pak Gubernur, bupati dan lain lain menanam pohon sekian ribu, tapi kita tidak pernah lihat lagi apakah dia hidup atau tidak. Jadi di sini yang penting adalah kelanjutan dari menanam,” tambahnya.
Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Amrin Ibrahim menjelaskan penanaman 53.000 pohon dilakukan serentak di sejumlah kabupaten yakni Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, dan Bone Bolango.
“Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian kita bersama untuk menanam pohon. Mangrove penting untuk konservasi alam. Kami mengucapkan terima kasih kepada BPDASHL yang telah menyiapkan pohon,” ujarnya.
Selain menanam mangrove, Gubernur Rusli juga melepasliarkan lima ekor burung Maleo.
Burung endemik Sulawesi itu memiliki habitat di Cagar Alam Panua, Pohuwato dan di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Kabupaten Bone Bolango.