Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2015
Olga Lydia mengaku kesulitan saat harus menentukan film terbaik dalam
ajang tertinggi anugerah film di Tanah Air itu.
"Persaingannya kali ini gila-gila. Pertarungan yang berat, saya bahkan
tidak bisa membayangkan siapa yang akan menjadi film terbaik," kata Olga
usai menghadiri malam pembacaan nominasi FFI 2015 di La Moda Cafe,
Plaza Indonesia pada Kamis malam.
Selain teknis penjurian yang kini melibatkan 100 juri, FFI 2015 menurut
Olga juga dinilai lebih "fair" dengan memberi kesempatan bagi film-film
yang telah mengikuti festival-festival di luar negeri.
"Itu yang kita perbaharui di tahun ini. Jangan sampai film yang dihargai
luar negeri, tetapi tidak ikut festival di dalam negeri," katanya.
Olga mengatakan tak ada kesulitan berarti dalam memimpin gelaran tahunan
tersebut, apalagi dalam menarik film-film berkualitas untuk turut serta
dalam FFI 2015.
"Tidak sulitt juga, dari tahun-tahun sebelumnya kalau tidak ikut
alasannya karena tidak tayang di bioskop dalam negeri. Produser banyak
yang sibuk. Nah di situ kita takutnya kelewat, makanya kita harus
aktif," katanya.
Tahun ini FFI mengangkat tema teater dan film dengan ikon sutradara
Teguh Karya yang lahir di Pandeglang, Banten. Itu sebabnya malam
anugerah FFI 2015 akan diselenggarakan di Convention Exhibition,
Tangerang Banten pada 23 November 2015.
Awalnya, penghargaan FFI 2015 dijadwalkan pada 21 November namun karena
persoalan teknis acara diundur menjadi tanggal 23 November.
"Awalnya 21, kemudian perjanjian dengan stasiun TV dan sebagainya jadi berubah tanggal 23. Ya perubahan teknis saja," kata Olga.
Olga Lydia: pertarungan FFI 2015 berat
Jumat, 13 November 2015 11:50 WIB