Gorontalo (ANTARA) - Ojek motor menjadi kendaraan utama yang mengangkut penumpang dan barang dari Desa Tamaila Utara, menuju wilayah terpencil Dusun Tumba di Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Hal tersebut dikarenakan, kondisi jalan menuju dusun yang dihuni oleh 128 Kepala Keluarga (KK) itu belum diaspal, dan hanya jalan tanah yang berlumpur yang berada di perbukitan dan dikelilingi perkebunan dan hutan.
Salah seorang tukang ojek, Haris Ajoloni di Dusun Tumba, Jumat, mengatakan hanya kendaraan roda dua atau motor yang dapat melintasi jalanan kecil, tanjakan hingga sungai yang belum dibangun jembatan menuju dusun itu.
"Ongkos naik ojek motor bervariasi, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu tergantung barang bawaan," ujar Haris.
Haris yang telah menjadi tukang ojek selama tujuh tahun di daerah itu mengaku, untuk menuju Dusun Tumba, harus menyeberangi tiga sungai yang belum dibangun jembatan.
Selain mengangkut orang, tukang ojek di daerah itu juga menjadi pengangkut hasil perkebunan yang ditanam oleh warga, seperti jagung.
Sementara itu, tukang ojek lainnya, Apon mengatakan, akses menuju Dusun Tumba memang cukup ekstrim, dengan melintasi perkebunan hingga masuk hutan.
Dusun Tumba merupakan salah satu wilayah yang kaya akan hasil perkebunan, seperti kelapa, jagung, kakao dan hasil bumi lainnya.
Sebelumnya, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan Dusun Tumba di Desa Tamaila Utara Kecamatan Tolangohula, akan dijadikan pusat pertanian organik.
Sebagai pusat pertanian organik, ia menilai Tumba memiliki daya saing geografis dibanding Kecamatan Pinogu di ujung timur Gorontalo yang sebagian juga bertani organik.