"Kita menargetkan pengembangan potensi wisata Paralayang Dunu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gorontalo Utara, Robin Daud, di Gorontalo, Senin.
Dukungan dan kolaborasi pun sangat diperlukan, baik dari pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat.
Sebab konsep atraktif Paralayang sangat memerlukan lokasi yang disiapkan oleh masyarakat dan pemerintah.
"Kemudian sponsor oleh pihak swasta. Dan promosi yang diharapkan dilakukan oleh para komunitas," katanya.
Praktisi Pariwisata Gorontalo, Yasin Ali, mengatakan, langkah awal, pemerintah daerah harus segera melakukan observasi untuk mengembangkan potensi ini.
Mengingat para atlet dan praktisi Paralayang sudah memulainya. Artinya, kata Yasin, pemerintah daerah harus mulai melakukan perencanaan awal tentang konsep pengembangan kawasan itu, melalui informasi pemerhati paralayang itu sendiri.
Serta untuk lebih memperkenalkan karakter ke publik atau pencinta paralayang, perlu dibuat kegiatan awal agar dapat menghadirkan para pencinta minimal dari wilayah regional. Hal itu penting, sebelum berkembang ke tingkat nasional.
Harapannya, potensi lokasi paralayang di Desa Dunu, semakin tersebar luas hingga mengundang rasa penasaran para pelaku.
"Tentu rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi ini perlu didukung," katanya.
Apalagi Paralayang merupakan wisata olah raga 'sport tourism' sebab telah menjelma menjadi atraksi menarik bagi wisatawan maupun kalangan menengah ke atas.
Sehingga kehadiran paralayang di kabupaten ini, akan menambah referensi atraksi bagi kekayaan khasanah pariwisata daerah pesisir utara di Provinsi Gorontalo.
Ditambah lagi, Dunu ditargetkan sebagai kawasan wisata baru yang akan menopang potensi wisata bahari unggulan di Gorontalo Utara maupun Provinsi Gorontalo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disparbud Gorontalo Utara kembangkan potensi wisata Paralayang
