Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II melakukan koordinasi penanganan lokasi rawan bencana di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gorontalo Heriyanto Kodai di Gorontalo, Kamis, mengatakan tindak lanjut koordinasi itu, antara lain berupa peninjauan langsung pihak pemkab dan BWS ke lokasi longsor bantaran Sungai Alopohu pada Selasa (18/7).
"Dinas PUPR Kabupaten Gorontalo bersama pihak BWS Sulawesi II meninjau lokasi-lokasi yang menjadi aspirasi masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Gorontalo," ucap dia.
Ia menyampaikan longsor tebing Sungai Alopohu yang diikuti kerusakan jalan tersebut mengakibatkan jalan di Desa Hutabohu putus dan tidak dapat diakses masyarakat dengan kendaraan roda empat.
Ia mengatakan BWS Sulawesi II akan berupaya menganggarkan penanganan bantaran sungai di Desa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat itu.
Begitu pula di lokasi Bendungan Paguyaman, katanya, rencananya dibangun irigasi untuk menyuplai air ke daerah irigasi Bulia sehingga air dapat mengaliri sawah di sekitarnya.
"Kalau untuk penanganan Bendungan Paguyaman yang menghubungkan Bulia akan dimasukkan dalam perencanaan," kata dia.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan BWS untuk tindak lanjut atas informasi kejadian bencana yang disampaikan masyarakat kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Gorontalo.
Kolaborasi tersebut, kata dia, dibuktikan pada kejadian bencana beberapa waktu yang lalu, di mana pihak BWS Sulawesi II, PUPR Kabupaten Gorontalo, dan BPBD Kabupaten Gorontalo menangani beberapa titik tebing sungai yang longsor di wilayah tersebut.
Lokasi tebing sungai yang longsor itu, di Desa Dungaliyo, Kecamatan Dungaliyo dengan penanganan berupa pembuatan bronjong guna pengamanan rumah-rumah warga setempat.
"Selain itu juga ada di Kecamatan Telaga, Limboto, Pulubala, Boliyohuto, serta Kecamatan Batudaa Pantai juga telah dilaksanakan kegiatan penanganan yang sama," kata dia.
