Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA GORONTALO) - Astronot Badan Ruang Angkasa Eropa
(ESA) bekebangsaan Belanda, Andre Kuipers, turut memantau Gerhana
Matahari Total (GMT) dari lapangan sepakbola Kotapulu, Dolo, Kabupaten
Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu.
Kuipers pertama kali melakukan misi ke stasiuan angkasa luar
internasional pada pada 2004 dan kembali sepuluh hari kemudian, dan
selanjutnya melakukan misi sama pada akhir tahun 2011 dengan kembali ke
Bumi pada Juli 2012.
Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi Tengah, ia
memuji Kota Palu sebagai tempat yang ditetapkan oleh Badan Metereologi
Klimatologi dan Geofisika sebagai salah satu titik pemantauan GMT karena
lokasinya cukup strategis.
Andre Kuipers yang tiba di Indonesia tiga hari lalu melalui Bandara
Internasional Ngurah Rai Bali, mengaku memiliki seorang kawan kelahiran
Sulawesi Selatan. Dia selanjutnya menuju Kota Palu.
Dia mengatakan GMT adalah sangat unik dan bagus untuk dinikmati.
Andre
Kuipers mengatakan sudah lima kali melihat gerhana matahari, salah
satunya di Tiongkok dengan durasi waktu sekitar tujuh menit.
Pada kunjungannya ke Palu ini dia membawa beberapa pendamping dan juga peralatan pemantau gerhana.
Kuipers senang bisa menikmati gerhana matahari total bersama masyarakat Indonesia.
Di sela-sela menunggu detik-detik GMT, dia ditemui oleh Wakil
Presiden Jusuf Kalla dan berbincang-bincang seputar gerhana matahari.
Andre Kuipers bersama rekan-rekannya melampiaskan kegembiraannya
dengan saling berpelukan setelah matahari tersingkap kembali dari
tutupan bulan.
Kegembiraan yang sama juga ditunjukkan para peneliti dan turis lain
di sini di mana BMKG memasang dua alat teropong lengkap dengan tv
monitor layar lebar sehingga pengunjung bisa memantau gerhana.
Astronot Eropa saksikan GMT di Sulawesi Tengah
Rabu, 9 Maret 2016 16:24 WIB