Penemuan fosil gajah purba di Situs Patiayam Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali ditemukan berupa gading gajah purba sepanjang 197 sentimeter.
"Lokasi penemuan berada di lahan Perhutani di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus," kata Koordinator Museum Purbakala Patiayam Kudus Jamin di Kudus, Selasa.
Penemu fosil gading gajah, kata dia, merupakan petani penggarap lahan bernama Sumadi pada dua pekan yang lalu. Sedangkan usia gading gajah diperkirakan antara 750 ribu-1,5 juta tahun yang lalu dan terpendam di kedalaman satu meteran.
Kemudian, kata dia, hal itu dilaporkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus. Setelah itu, lanjutnya, dilakukan pengecekan di lokasi penemuan untuk memastikan spesiesnya serta jenis gadingnya.
"Lantas diagendakan penyelamatan hari ini (14/11) yang dimulai sejak pagi hari," ujarnya.
Awalnya, kata dia, gading gajah tersebut ukurannya berkisar 170 cm, namun setelah diangkat dan diukur ulang panjangnya mencapai 197 cm. Fosil gajah tersebut kemudian dibawa ke Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus sekitar pukul 16.30 WIB.
Penemuan fosil gajah, diakui, sudah berulang kali. Karena sebelumnya juga pernah ditemukan fosil tulang belakang dan tulang rusuk gajah purba. Kemudian fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter juga pernah ditemukan pada awal Agustus 2022.
Dengan ditemukannya fosil gading gajah tersebut, maka hingga kini tercatat sudah ada puluhan gading gajah purba.
Sementara jumlah temuan fosil purba dari Situs Patiayam hingga kini mencapai 10.200 fosil yang masuk basis data. Sedangkan yang belum tercatat berkisar 10.800 fosil karena masih harus dilakukan identifikasi. Sementara yang dipamerkan di museum berkisar 200-an fosil.
Adapun fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mulai dari Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Kemudian ada Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng Alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya), hingga kapak genggam atau chopper.
Penemu fosil gading gajah, kata dia, merupakan petani penggarap lahan bernama Sumadi pada dua pekan yang lalu. Sedangkan usia gading gajah diperkirakan antara 750 ribu-1,5 juta tahun yang lalu dan terpendam di kedalaman satu meteran.
Kemudian, kata dia, hal itu dilaporkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus. Setelah itu, lanjutnya, dilakukan pengecekan di lokasi penemuan untuk memastikan spesiesnya serta jenis gadingnya.
"Lantas diagendakan penyelamatan hari ini (14/11) yang dimulai sejak pagi hari," ujarnya.
Awalnya, kata dia, gading gajah tersebut ukurannya berkisar 170 cm, namun setelah diangkat dan diukur ulang panjangnya mencapai 197 cm. Fosil gajah tersebut kemudian dibawa ke Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus sekitar pukul 16.30 WIB.
Penemuan fosil gajah, diakui, sudah berulang kali. Karena sebelumnya juga pernah ditemukan fosil tulang belakang dan tulang rusuk gajah purba. Kemudian fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter juga pernah ditemukan pada awal Agustus 2022.
Dengan ditemukannya fosil gading gajah tersebut, maka hingga kini tercatat sudah ada puluhan gading gajah purba.
Sementara jumlah temuan fosil purba dari Situs Patiayam hingga kini mencapai 10.200 fosil yang masuk basis data. Sedangkan yang belum tercatat berkisar 10.800 fosil karena masih harus dilakukan identifikasi. Sementara yang dipamerkan di museum berkisar 200-an fosil.
Adapun fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mulai dari Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Kemudian ada Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng Alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya), hingga kapak genggam atau chopper.