"Sabtu pagi (8/6) masyarakat di Kecamatan Tolinggula mengadu ke kami (DPRD) terkait bencana kebakaran yang menghanguskan rumah warga. Peristiwa tersebut hanya bisa menjadi tontonan, sebab upaya warga memadamkan api tak berhasil. Api merambat terlalu cepat menyebabkan rumah hangus tak bersisa. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat tidak adanya armada pemadam kebakaran di wilayah perbatasan tersebut," kata Fatri di Gorontalo, Sabtu.
Ia berharap pemerintah daerah memberi atensi terhadap aspirasi masyarakat tersebut.
Mengingat wilayah barat mulai dari Kecamatan Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula yang ada di perbatasan, sangat sulit dijangkau dari pusat pemerintahan akibat jarak tempuh yang jauh dan medan yang berat karena berkelok dan berbukit.
Sementara armada pemadam kebakaran maupun petugasnya hanya ada di pusat pemerintahan di ibu kota kabupaten, sehingga pemerintah daerah perlu memikirkan menempatkannya di wilayah-wilayah terjauh tersebut dengan risiko bencana kebakaran yang cukup tinggi.
"Saya berharap minimal tahun 2025 telah ada pengadaan mobil pemadam kebakaran yang memang telah lama disuarakan," kata Fatri.
Sekretaris Daerah Suleman Lakoro mengatakan pemerintah daerah terus berupaya mengadakan tambahan armada pemadam kebakaran. Apalagi telah ada organisasi perangkat daerah yang disiapkan yaitu Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.
"Setiap tahun kami lakukan perencanaan maupun memasukkan pengajuan alokasi anggaran melalui dana alokasi khusus mengingat APBD belum memungkinkan untuk alokasi pengadaan armada tersebut untuk tahun 2024 yang masih terfokus untuk pembiayaan pilkada," katanya.
Pemerintah daerah, katanya, akan terus berupaya. "Kami bekerja keras menyahuti hal tersebut," imbuhnya.