"Akibat hujan yang mengguyur pada Rabu (10/7) membuat warga yang ada di Kelurahan Ipilo, Bugis, Biawu, dan Biawao yang terdampak banjir dan harus mengungsi," kata Penjabat Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Deddy Kadullah di Gorontalo, Jumat.
Ia mengatakan selain dua titik pengungsian yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, ada beberapa titik pengungsian yang disiapkan oleh masyarakat setempat secara mandiri, seperti di Gedung Nasional Kelurahan Ipilo dan beberapa sekolah yang tidak terdampak banjir.
Pj Sekda Kota mengaku akan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, yakni kebutuhan makan dan minum, baik makanan siap saji ataupun bahan mentah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, pihaknya telah menyediakan dua dapur umum, yaitu di Kantor Wali Kota dan Lapangan Taruna Remaja.
Ia menjelaskan dari beberapa titik pengungsian yang lain juga telah membuat dapur mandiri dan pemkot memberikan bantuan dalam bentuk bahan mentah, seperti beras, minyak goreng, mi instan dan bahan lainnya.
Deddy menekankan peran Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan sangat penting dalam pendataan jumlah korban terdampak dan yang membutuhkan bantuan agar pihaknya dapat menyediakan logistik, baik dalam bentuk makanan siap saji ataupun bahan mentah.
Pemerintah Kota Gorontalo juga telah menyiapkan posko kesehatan di setiap titik lokasi pengungsian korban banjir.
Banjir di Kota Gorontalo menggenangi enam kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air di atas 50 sentimeter.