Jakarta (ANTARA) - Hadiah Nobel Fisika tahun ini dianugerahkan kepada fisikawan John J. Hopfield dan ahli komputer Geoffrey E. Hinton atas jasanya mengembangkan metode pemelajaran mesin (machine learning) yang kini menjadi fondasi teknologi kecerdasan buatan (AI).
“John J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton berjasa atas penemuan-penemuan fundamental yang memungkinkan pemelajaran mesin dengan jaringan saraf tiruan,” demikian menurut Komite Nobel melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (8/10).
Hopfield dan Hinton memanfaatkan ilmu fisika dalam mengembangkan jaringan neural tiruan untuk komputer sejak dasawarsa 1980-an, dan masing-masing mereka telah menciptakan suatu metode yang menjadi landasan penting bagi kemajuan AI.
Hopfield menciptakan sebuah sistem memori asosiatif yang dapat menyimpan dan merekonstruksi gambar atau jenis-jenis pola lain dalam suatu data, menurut pernyataan Komite Nobel.
“Jaringan Hopfield” tersebut memanfaatkan logika ilmu fisika yang menyetarakan satuan piksel pada gambar dengan “node” pada suatu atom.
Mesin diinstruksikan mencari hubungan antara “node” yang hasil akhirnya memiliki “nilai energi" terendah.
“Ketika ‘jaringan Hopfield’ menerima masukan gambar yang tak sempurna, sistem tersebut secara sistematis bekerja menurut node ... supaya 'energi jaringan' turun ... untuk mencari gambar tersimpan yang paling mirip dengan input data tersebut,” ucap Komite tersebut.
Sementara itu, Hinton menemukan sebuah metode yang dapat mencari suatu properti dalam data secara otonom, sehingga mesin dapat melakukan tugas seperti mengidentifikasi elemen tertentu dalam suatu gambar.
Komite Nobel menyatakan, Hinton mengadopsi “Jaringan Hopfield” sebagai pondasi jaringan baru, yaitu “Mesin Boltzmann” yang dikembangkan dengan prinsip fisika statistik.
Mesin tersebut dilatih dengan terus diberi input berbentuk contoh-contoh yang paling mungkin diminta saat mesin dijalankan.
“Sistem yang dibina Hinton membantu menginisiasi ledakan perkembangan pemelajaran mesin saat ini,” menurut Komite Nobel.
Nobel Fisika adalah hadiah Nobel kedua yang diumumkan tahun ini.
Komite Nobel pada Senin mengumumkan Hadiah Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran 2024 dianugerahkan kepada ilmuwan biologi Amerika Serikat Victor Ambros dan Gary Ruvkun atas penemuan RNA-mikro.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nobel Fisika 2024 dianugerahkan kepada dua pelopor pengembangan AI