Nairobi (ANTARA GORONTALO) - Seorang peternak Kenya telah menggunakan metoda
unik, penggunaan hiburan, untuk membuat sapinya menghasilkan lebih
banyak susu.
Arnold Njau, yang berasal dari Kabupaten Nakuru di bagian barat-laut
Kenya, tampil dengan tindakan berani tersebut dan mempergunakan
televisi di kandang sapi untuk membuat hewan peliharaannya terhibur
sepanjang siang dan malam agar meningkatkan produksi. Sebelumnya satu
penelitian memperlihatkan tindakan itu mungkin dilakukan, lapor
Xinhua-OANA.
"Persis seperti manusia, sapi juga bisa jenuh dan memerlukan sesuatu
untuk menenangkan diri mereka dan membuat mereka nyaman serta membuat
mereka memproduksi lebih banyak susu," kata Njau kepada Xinhua dalam
satu wawancara pekan ini.
Njau melakukan tindakannya setelah ia melihat temuan penelitian yang
dilakukan beberapa tahun lalu dan memperlihatkan memberi sapi perah
nama manusia mendorong mereka memproduksi lebih banyak susu.
Setelah menguji temuan itu dan memperoleh hasil positif, ia memasang
barang antiknya dan melakukan sesuatu yang oleh tetangganya dicap
konyol dan tak masuk akal.
Ia tiba-tiba menjadi bahan tertawaan masyarakat sekitarnya, dan rekan sebayanya bahkan mempertanyakan kesehatan mentalnya.
"Banyak orang menjauhi saya dan menghindari saya. Bahkan ada yang
mengatakan saya mesti pergi memeriksakan mental saya," kata petani susu
itu pada Selasa (9/8).
Ia menemukan informasi yang mengikuti salah satu ekspedisinya selama
pencarian daring untuk menambah pengetahuan mengenai peternakan sapi
perah. Dan sejak itu ia telah meningkatkan produksi susunya dari antara
15 liter dan 20 liter menjadi lebih dari 25 liter.
Pensiunan guru tersebut sekarang telah dikontrak oleh satu
organisasi non-pemerintah untuk melatih petani-susu lain mengenai metoda
baru peningkatan produksi susu.
Njau juga telah mengembangkan menu buat sapi peliharaannya. Ia
memberi sapinya campuran jagung kuning dan rumput gajah yang ia campur
dengan makanan susu, kue biji kapas dan kubis.
"Saya pensiun lima tahun lalu dan saya harus berinovasi agar berhasil dalam usaha pertanian saya," katanya.
Njau dimentori oleh Peter Mathenge, yang mengelola peternakan sapi perah di negeri itu dan membuat banyak orang tercengang.
Mathenge mengubah pendekatannya ke pertanian susu setelah ia mengunjungi Belanda untuk belajar tenik pertanian modern.
"Saya mengunjungi negara Nordik dan mempelajari sapi suka
mendengarkan musik serta nonton televisi," kata Mathenge kepada Xinhua.
Beberapa tahun lalu, para peneliti di University of Leicester di
Inggris memainkan musik yang berbeda buat sapi untuk mengetahui apakah
itu memiliki dampak pada produksi susu.
Mereka memajan sapi pada musik yang lembut dan hasilnya ialah
peningkatan tiga persen dalam produksi susu --yang berasal dari
rangsangan pada telinga.
menurut studi yang disiarkan di satu jurnal ilmiwah, sapi yang telah
diberi nama memproduksi lebih banyak sapi dibandingkan dengan yang
tidak mempunya nama, kata ilmuwan di Newcastle University di Inggris.
(Uu.C003)
Peternak Kenya gunakan musik untuk tingkatkan produksi susu sapi
Sabtu, 13 Agustus 2016 7:49 WIB