Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta sektor aviasi BUMN untuk mempersiapkan dan mengantisipasi lonjakan angkutan selama libur Lebaran 2025 guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan udara bagi masyarakat.
Erick dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa angkutan udara periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, diproyeksikan akan mulai menurun pada 4 Januari, sehingga berlalih kepada persiapan Lebaran dengan antisipasi yang matang.
"Persiapan tentu untuk Lebaran (2025), karena memang kan (angkutan) Natal dan tahun baru mungkin tanggal 4 (Januari) ini sudah terjadi penurunan peak, tetapi kalau kita ingat nanti ada Ramadhan, Lebaran, ini kan di bulan Maret (2025), kita harus antisipasi," kata Erick.
Erick menekankan pentingnya memetakan jumlah pesawat yang dimiliki masing-masing maskapai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Menurut dia, lonjakan penumpang saat Lebaran dapat mencapai lima kali lipat dibandingkan dengan lonjakan pada liburan Natal dan tahun baru. Oleh karena itu, antisipasi terhadap arus mudik dan balik harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan efektif.
"Karena dibandingkan (angkutan) Natal dan tahun baru ini, kita mungkin bisa lima kali lipat. Artinya, ini benar-benar sesuatu yang lonjakan yang kita harus lakukan antisipasi," ujarnya.
Erick berharap dalam enam bulan ke depan, semua pihak yang terkait sudah memiliki roadmap yang jelas untuk mendukung kelancaran arus transportasi udara selama Lebaran 2025.
"Juga nanti bagaimana stakeholders management yang ada di airport baik penerbangan AirNav, imigrasi, Bea Cukai, kereta bandara, semua. Ini mungkin enam bulan ke depan sudah punya roadmap," tutur Erick.
Menurut dia, sinergi antar pihak di bandara dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi selama libur Lebaran.
"Supaya kenyamanan, keamanan, dan hal-hal yang bisa mengefisiensikan daripada seluruh sinergisitas ini," kata Erick.
Erick mengadakan rapat dengan aviasi BUMN membahas terkait keselamatan penerbangan Indonesia hingga antisipasi menghadapi angkutan Lebaran 2025.
Rapat tersebut melibatkan Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan sebanyak 110,6 juta masyarakat diproyeksikan akan melakukan perjalanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Dari data itu, distribusi pengguna transportasi angkutan udara diperkirakan mencapai 8,2 juta orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick minta aviasi BUMN antisipasi lonjakan angkutan Lebaran