Gorontalo (ANTARA) - Menyikapi lonjakan harga cabai rawit atau rica yang terjadi dalam sepekan terakhir, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, meminta seluruh pihak untuk menggiatkan kembali gerakan tanam rica. Mantan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo dua periode ini meminta agar gerakan tanam rica harus ada pendampingan.
“Menanam rica harus digerakkan lagi. Tapi harus ada pendampingan dari rumah ke rumah agar semua pekarangan ada tanaman rica. Saya tahu betul dulu ada program Pekarangan Pangan Lestari, tetapi karena tidak ada pendampingan, ya hanya sampai di situ,” kata Idah Syahidah pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di aula Kantor Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Jumat (7/3/2025).
Idah yang semasa menjadi Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo sangat aktif dalam memberdayakan kelompok tani dan perempuan itu mengungkapkan, bantuan pemerintah untuk program Pekarangan Pangan Lestari (PPL) cukup besar. Namun karena tidak ada pendampingan, program tersebut tidak berlanjut.
“Selesai begitu saja, bahkan kebunnya sekarang sudah tidak ada. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat. Kita giatkan lagi menanam rica agar harganya tidak mencekik seperti sekarang ini,” imbuhnya.
HLM TPID yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gusnar Ismail diawali dengan papapran Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Kakanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta Kepala Perwakilan BI Gorontalo. Hadir pada kegiatan itu para bupati dan wali kota, serta pimpinan OPD terkait dan instansi vertikal. HLM TPID diakhiri dengan buka puasa bersama dan salat magrib berjemaah.
