Bogor (ANTARA GORONTALO) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Polda Jawa
Barat, melakukan konfirmasi terkait identitas pelaku bom molotov di
Samarinda, Kalimantan Timur, guna memastikan kebenaran informasi
tersebut.
"Kami telah mengkonfirmasi dengan kepolisian setempat terkait
identitas pelaku, benar tidaknya warga Bogor, tetapi belum ada jawaban.
Kemungkinan di sana masih sibuk jadi kami masih menunggu informasi
jelasnya," kata Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky, kepada Antara,
saat dihubungi, Minggu.
Dicky menyebutkan, polisi belum mendapat konfirmasi utuh terkait
identitas pelaku bom molotov di Gereja Oikemene. Tetapi ia telah
melakukan upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan anggota untuk
ditingkatkan.
"Pengaman sudah rutin kami lakukan terutama di gereja, apalagi
setiap Sabtu dan Minggu merupakan hari ibadah umat Kristiani, hanya
kesiapsiagaan anggota kami tingkatkan," katanya.
Terkait kemungkinan ada pergerakan-pergerakan di masyarakat yang
terlibat tindakan teroris di wilayah Bogor, menurut Dicky, kecil
kemungkinan hal tersebut terjadi mengingat keberadaan personel di
wilayah telah menjangkau seluruh kawasan Kabupaten Bogor.
"Kami memiliki anggota Polsek di lapangan, program rutin Jumling di
setiap wilayah, aparat ngariung bareng, salah satu program untuk
menjangkau informasi dari seluruh wilayah," katanya.
Dicky mengimbau masyarakat wilayah Bogor untuk tidak panik dengan
informasi yang saat ini beredar di masyarakat, dan diminta bekerjasama
untuk segera melaporkan kepada aparat kepolisian apabila di wilayahnya
terjadi kegiatan-kegiatan yang mencurigakan.
"Masyarakat diharapkan jangan resah, pihak kepolisian sudah
meningkatkan kesiapsiagaan, dan silakan menghubungi polisi jika ada
hal-hal yang mencurigakan," katanya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus
mengatakan, Polda Jawa Barat telah menginstruksikan jajarannya untuk
meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
"Kasus bom molotov di Kalimantan telah diambil alih oleh Polda
Kalimantan dan dibantu oleh Polri. Pelaku sudah ditangkap, informasinya
masuk jaringan teroris bom buku tempo dulu," kata Yusri.
Menurut Yusri, aparat kepolisian setempat sudah mengetahui identitas
pelaku, namun belum ada perintah resmi dari Mabes Polri untuk melakukan
tindakan di lapangan.
Sebuah ledakan diduga bom terjadi di depan Gereja Oikumene di Jalan
Dr Cipto Mangunkusumo, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu siang,
mengakibatkan sedikitnya empat orang terluka.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WITA. Ledakan itu berasal dari
sebuah tas diduga berisi bom molotov yang dilempar pelaku yang kini
sudah diamankan di Markas Kepolisian Resor Kota Samarinda.
Polres Bogor cek identitas pelaku bom
Minggu, 13 November 2016 15:05 WIB