Lombok Tengah (ANTARA) - Tim dan pembalap GT World Challenge Asia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat mengikuti sesi drivers briefing (pengarahan) sebelum balapan sesi latihan mulai digelar pada Jumat 09 Mei hingga Minggu 11 Mei 2025.
Founder and CEO SRO Motorsport Stephane Ratel di Mandalika, Jumat mengatakan, sesi pengarahan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi teknis, regulasi keselamatan, serta prosedur balapan yang berlaku selama akhir pekan.
"Sesi ini juga menjadi momen penting untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi tantangan Sirkuit Mandalika yang telah disesuaikan untuk memenuhi standar FIA," katanya.
Acara briefing ini turut dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal yang menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran ajang motorsport internasional di wilayah NTB.
"Pemerintah daerah tetap berkomitmen mendukung pengembangan kawasan Mandalika sebagai pusat sport tourism nasional dan internasional" katanya.
Gubernur merasa bangga karena GT World Challenge Asia akhirnya bisa menyentuh tanah Indonesia setelah bertahun-tahun menjajaki kemungkinan ini.
"Semakin banyak kegiatan digelar di Mandalika bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan promosi pariwisata di NTB," katanya.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengatakan, sesi drivers briefing hari ini menegaskan kesiapan Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah balapan roda empat kelas dunia.
"Ini merupakan hasil dari kolaborasi panjang dengan SRO Motorsports Group sejak 2022, termasuk proses homologasi FIA yang kompleks," katanya.
Sebagai sirkuit bertaraf internasional di Indonesia, Pertamina Mandalika International Circuit tak hanya menjadi pusat penyelenggaraan agenda balap, tetapi juga penggerak utama pariwisata dan pembangunan kawasan.
"Keberhasilan Mandalika menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan dunia menegaskan potensi Indonesia sebagai kekuatan baru dalam dunia motorsport," katanya.
Sesi driver briefing dipimpin oleh Peter Daly, selaku Race Director menyampaikan panduan teknis, aturan lintasan, serta aspek keselamatan yang wajib ditaati seluruh peserta.
"Pentingnya kedisiplinan dan komunikasi antara marshal, tim dan steward demi kelancaran serta keamanan balapan," katanya.