Ankara (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu
mengatakan kepada mitranya, Menlu Amerika Serikat John Kerry, melalui
telepon pada Selasa bahwa Organisasi Teroris Fetullah (FETO) berada di
balik pembunuhan duta besar Rusia, demikian dilaporkan media setempat.
Dalam pembicaraan telepon tersebut, Cavusoglu memberikan pemaparan
kepada Kerry soal pembunuhan yang dialami Duta Besar Rusia untuk Turki,
Andrey Karlov, kata laporan Kantor Berita Anadolu.
Karlov tewas ditembak pada Senin petang.
Kerry menyampaikan ucapan duka cita kepada Cavusoglu dan bahwa dirinya merasa sedih atas terjadinya insiden tersebut.
Kedua diplomat tertinggi itu juga membicarakan pertemuan tiga-pihak
yang dilangsungkan pada Selasa di Moskow antara para menteri luar
negeri Rusia, Iran dan Turki.
Duta Besar Karlov ditembak hingga tewas ketika ia menyampaikan
pidato pada sebuah pameran yang berlangsung di Ankara, Senin petang,
oleh seorang pria bersenjata yang berpakaian sebagai pengawal.
Pada Selasa malam, Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengatakan
keterlibatan polisi Turki dalam pembunuhan duta besar tersebut merupakan
tindakan yang sangat tidak terhormat dan merupakan penistaan.
"Jaringan di balik serangan ini juga muncul ke permukaan," kata
Bozdag dalam pernyataan yang disampaikannya di Parlemen Turki.
Ia menyatakan tekad bahwa "penyelidikan akan mengungkap seluruh jaringan si penyerang."
Fetullah Gulen, ulama Turki yang saat ini bermukim di Amerika
Serikat, dituduh pemerintah Turki sebagai dalang percobaan kudeta pada
15 Juli, demikian dikutip dari Xinhua.
Turki: pengikut Gulen ada di balik pembunuhan dubes Rusia
Rabu, 21 Desember 2016 13:51 WIB