Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail meluncurkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di provinsi itu dari SMA terluar, di SMA Negeri 1 Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato.
Peluncuran dilakukan Gubernur Gusnar Ismail didampingi Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie beserta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang hadir, Rabu.
Ia menjelaskan pemilihan SMA 1 Popayato Barat sebagai lokasi peluncuran SPMB untuk memberi pesan bahwa pendidikan harus merata hingga titik terluar.
"Sekolah ini, menjadi SMA terakhir sebelum garis perbatasan dengan Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, peluncuran di sini sebagai wujud komitmen kami bahwa pendidikan di Provinsi Gorontalo harus merata hingga ke daerah-daerah terluar. Kami ingin menunjukkan bahwa akses pendidikan bukan hanya milik wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau pelosok," kata dia.
Terkait dengan SPMB, ia menjelaskan berbeda dari tahun sebelumnya. Saat ini, menggunakan sistem rayon bukan zonasi.
Sistem baru ini mempertimbangkan jangkauan wilayah dan daya tampung sekolah yang tersedia.
"Di Provinsi Gorontalo, jumlah lulusan SMP mencapai sekitar 27 ribu siswa, sementara daya tampung di jenjang SMA sekitar 15 ribu. kalau dihitung rata-rata secara matematika, maka semua akan tertampung. Oleh sebab itu, jangan lagi pilih-pilih sekolah," katanya.
Ia mengimbau orang tua siswa untuk tidak memaksakan anak-anaknya masuk sekolah tertentu yang kapasitasnya sudah melebihi kuota.
Pemilihan sekolah dilakukan secara realistis dan proporsional.
Jalur SPMB dibagi dalam empat kategori, yakni jalur domisili 38 persen, afirmasi 30 persen, prestasi 30 persen, dan mutasi dua persen.
SPMB untuk SMA dan sederajat dimulai hari ini hingga 28 Mei 2025. Hasil penerimaan akan diumumkan pada 10 Juni 2025.
