Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan keterampilan (skill) terkait dengan pertumbuhan industri 4.0 hingga pekerjaan di sektor energi hijau (green jobs) diperlukan dan relevan untuk industri di masa mendatang.
“Pelatihan untuk menciptakan (talenta) dengan keterampilan industri 4.0, green jobs dan agroforestri relevan dengan masa depan,” kata Yassierli dalam diskusi IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan pelatihan ini dapat mengatasi ketidakcocokan (mismatch) keterampilan, serta disrupsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) yang tengah menjadi tantangan besar di dunia ketenagakerjaan.
“Untuk itu, diperlukan transformasi, terutama di balai latihan kerja. Kurikulum baru terkait ketiga hal ini penting,” kata Yassierli.
Sependapat, Chief People Officer Tiket.com Dudi Arisandi mengakui bahwa disrupsi teknologi berpengaruh besar terhadap sektor ketenagakerjaan, terutama pasca pandemi COVID-19 serta berbagai penyesuaian kebijakan pemerintah dan situasi geopolitik yang penuh dengan ketidakpastian.
“Winter tech berlangsung cukup lama. Saya yakin pemerintah tidak bisa tinggal diam dengan kebijakan-kebijakannya, harus optimistis dan mencari cara bagaimana menjawab tantangan-tantangannya,” kata Dudi.
“Pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah hingga media juga baik, semua pihak harus benar-benar berdiskusi satu sama lain dan ada tindakan atau eksekusi nyatanya,” ujar dia menambahkan.
Di sisi lain, Ketua IKA FIKOM Unpad Hendri Satrio mengatakan berbagai kebijakan yang tengah diupayakan oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai isu ketenagakerjaan ini perlu dibarengi dengan dukungan dari berbagai pihak terkait.
“Mungkin itu menjawab pertanyaan terkait susahnya mencari kerja, saat ini sudah berjalan (upaya pemerintah), dan kami, IKA Fikom Unpad, berkomitmen untuk membangun optimisme bersama,” kata Hendri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menaker sebut skill industri 4.0-green jobs relevan dengan masa depan