Ambon (ANTARA GORONTALO) - Praktisi media, Budiono Darsono, mengatakan media
massa cetak harus beralih format atau "platform" ke media "online" agar
tidak mati dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi.
"Media memang takkan pernah mati, platformnya saja yang berubah,
dulu cetak sekarang online nanti ke depan belum tahu apa lagi," katanya
saat berbicara pada Konvensi Nasional Media Massa dalam rangkaian Hari
Pers Nasional (HPN) 2017 di Ambon, Maluku, Rabu.
Konvensi nasional tersebut bertema "Integritas Media Nasional
Dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan" diikuti ratusan
peserta dari pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota serta pimpinan perusahaan pers.
Budiono Darsono yang juga pimpinan portal media "kumparan.com"
mengatakan bahwa saat ini merupakan era digital dan berbagai media
konvensional seperti media cetak mesti menyesuaikan format menjadi media
digital.
Menurut dia, media cetak semakin menurun dan suatu saat akan mati
bahkan sudah ada beberapa contoh media cetak yang sudah mati.
"Jangan pertahankan yang sudah ditinggalkan," katanya.
Terkait media "online", katanya, belum ada pemain asing yang menyediakan isi atau konten berita.
Budiono mencontohkan "content news" dari Yahoo Indonesia, begitu
juga dari MSN Indonesia, kecuali mereka bermitra menampilkan
berita-berita dari portal berita media nasional.
Tokoh pers Leo Batubara yang menjadi salah seorang peserta
menanggapi bahwa memang ada anggapan dengan kemajuan teknologi digital
saat ini media akan beralih menjadi media digital dan meninggalkan media
konvensional seperti media cetak koran atau majalah.
Namun, katanya, kondisi tersebut tidak berlaku di Jepang dan koran
seperti Yomiuri Shinbun masih memiliki tiras jutaaan eksemplar dan
tetap menjadi koran yang bisa bertahan hidup bahkan tetap maju dalam era
digital ini.
"Karena pemerintah Jepang juga membuat regulasi yang
mempertahankan keberadaan media cetak," kata Wakil Ketua Dewan Pers
periode 207-2010 itu.
Ia berharap pemerintah mau melindungi dan mempertahankan
keberadaan media cetak di Tanah Air dalam menghadapi perkembangan
teknologi digital yang sangat berdampak bagi kehidupan media cetak.
"Jangan sampai menjadi killing ground bagi media cetak. Andai saya
penasihat Presiden Jokowi, andai ya, kan boleh berandai-andai maka saya
akan menyampaikan bahwa pemerintah melindungi keberadaan semua media
cetak," katanya disambut tepuk tangan ratusan peserta.
Praktisi: media cetak harus beralih ke "online"
Rabu, 8 Februari 2017 13:33 WIB