Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian merupakan sektor strategis bagi perekonomian Gorontalo, karena lebih dari sepertiga total produk domestik yang dihasilkan berasal dari sektor tersebut.
"Salah satu komoditas tanaman pangan utama yang dihasilkan adalah jagung, di mana Gorontalo berhasil menembus pasar ekspor sebagai penghasil jagung," ucap Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti di Gorontalo, Jumat.
Ia menjelaskan, selain jagung yang telah menjadi komoditas unggulan pada sektor pertanian, untuk tanaman pangan Gorontalo juga didukung oleh produksi padi.
"Luas panen padi Provinsi Gorontalo tahun 2024 mencapai sekitar 46,95 ribu hektare dengan produksi padi sebesar 234,86 ribu ton gabah kering giling (GKG)," ujar Dwi.
Menurut dia, jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 mencapai 131,14 ribu ton.
Secara detail menurut kabupaten/kota, terdapat tiga kabupaten yang memberikan kontribusi luas panen padi terbesar pada tahun 2024 antara lain Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Pohuwato dengan luas panen masing-masing sebesar 20,93 ribu hektare, 7,03 ribu hektare, dan 7 ribu hektare.
"Selama tahun 2024, terdapat empat kabupaten/kota yang mengalami penurunan luas panen padi dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara 2 kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan luas panen padi pada tahun 2024," jelas dia.
Untuk produksi perkebunan di Gorontalo yang dominan kata dia, diantaranya adalah kelapa dan kelapa sawit. Sedangkan produksi kelapa mencapai 65.827 ton, produksi kelapa sawit sebesar 13.356 ton, produksi tebu sebesar 6.070 ton; produksi kakao sebesar 1.931 ton dan produksi kopi sebesar 125,73 ton.
