Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo mendukung program swasembada garam nasional Tahun 2027, melalui Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan PSDKP melaksanakan kegiatan pembinaan dan monitoring evaluasi (Monev) Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR).
Kepala Bidang PRL dan PSDKP DKP Provinsi Gorontalo Syafrie AB di Gorontalo, Rabu mengatakan dukungan tersebut dengan meningkatkan usaha pergaraman dalam negeri serta melanjutkan pembangunan usaha pergaraman nasional secara terpadu dan berkesinambungan.
Kegiatan ini pun menjadi implementasi Perpres Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional dan Kepmen KP Nomor 7 Tahun 2023 tentang Sentra Ekonomi Garam Rakyat.
Syafrie mengatakan kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat pondasi produksi garam rakyat.
"Pemerintah provinsi terus mendorong penguatan KUGAR agar mampu meningkatkan kapasitas produksi sekaligus kualitas garam daerah. Pemenuhan kebutuhan garam nasional tidak hanya bergantung pada sarana, tetapi juga pada kesiapan kelembagaan kelompok, tata kelola usaha dan kesinambungan produksi yang harus terus dibina," katanya.
Pembinaan Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) dilaksanakan di Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato.
Sebanyak 12 KUGAR dari Desa Siduwonge dan Desa Londoun mendapatkan penguatan kelembagaan kelompok usaha, peningkatan pengetahuan, informasi, tata kelola manajemen produksi, serta akses pemasaran usaha pergaraman.
Materi pembinaan diberikan oleh narasumber dari DKP Provinsi Gorontalo, Dinas Perikanan Kabupaten Pohuwato, serta Penyuluh Perikanan Bantu wilayah kerja Kecamatan Randangan.
Kegiatan juga diisi dengan evaluasi dan monitoring pemanfaatan bantuan sarana pergaraman yang telah diberikan pada Tahun 2024, berupa geomembran garam, rumah tunnel garam dan gudang garam.
Berdasarkan hasil evaluasi, seluruh bantuan telah dimanfaatkan sepenuhnya dan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi garam.
Pemanfaatan sarana tersebut terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok usaha garam rakyat di Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan. Hingga bulan November, produksi garam yang dihasilkan para petambak mencapai 150,4 ton.
Jumlah tersebut berasal dari pemanfaatan sarana prasarana bantuan DKP Provinsi Gorontalo.
Dalam setiap rapat koordinasi dan audiensi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kepala DKP Provinsi Gorontalo terus memperjuangkan kebutuhan program bantuan sarana dan prasarana garam melalui berbagai sumber penganggaran pemerintah pusat.
Selain itu kata Syafrie, dukungan pembangunan infrastruktur dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, juga diperlukan sebagai bentuk kolaborasi untuk pengembangan kawasan Sentra Pengembangan Usaha Garam Rakyat.
Upaya ini sekaligus memperkuat dukungan terhadap usulan Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Wilayah Kabupaten Pohuwato.
PUGAR sebagai bagian dari pencapaian swasembada garam nasional merupakan wujud keseriusan program pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo melalui konsep Agro Maritim.
Konsep ini mengintegrasikan kegiatan ekonomi kerakyatan berbasis pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada kebutuhan produksi garam, peningkatan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, serta memperkuat struktur ekonomi kerakyatan dan keterlibatan masyarakat dalam sektor kelautan dan perikanan.

