Gorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menyebut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 352 Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo merupakan simbol ketangguhan dan perjalanan peradaban dan mengajak seluruh pihak merawat warisan pendahulu dengan visi besar restorasi kabupaten Gorontalo yang berkemajuan berkelanjutan.
"Restorasi dimaknai sebagai upaya memulihkan nilai luhur dan memperbaiki tata kelola untuk mengembalikan kejayaan. Sementara ‘berkelanjutan’ berarti pembangunan harus maju tanpa mengorbankan lingkungan dan generasi mendatang," ucap Bupati di Gorontalo.
Visi besar tersebut diringkas dalam tiga misi utama yang menjadi kunci keberhasilan daerah. Pertama, Kualitas SDM Melambung, Kemiskinan Menurun. Bupati Sofyan menyoroti fokus pertama pemerintah, dimana manusia adalah aset terbesar. Kinerja ini didukung data yang membanggakan.
IPM Tinggi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Gorontalo pada 2024 mencapai 70,96 dan masuk kategori Tinggi, didukung pilar kesehatan dan pendidikan. Selanjutnya, Kemiskinan Turun Drastis. Penurunan angka kemiskinan disebut sebagai pengentasan terbaik tahun ini. Angka kemiskinan berhasil ditekan turun drastis menjadi 14,89 persen.
"Ada ribuan masyarakat terbantu dalam dana desa, pemberdayaan ekonomi dan lainnya. Semua dilakukan secara transparan dan akuntabel," ujar Bupati.
Kedua, ekonomi tumbuh dengan kekuatan lokal. Mentransformasi ekonomi kerakyatan. Bupati menyebut, meskipun tantangan berat, ekonomi Gorontalo cukup positif dengan pertumbuhan 4,10 persen.
Kekuatan lokal kata dia, terutama sektor pertanian dan UMKM, berhasil menjaga stabilitas harga dan menekan angka pengangguran hingga mencapai level terendah 2,64 persen.
Selanjutnya misi ketiga, Reformasi Tata Kelola Pemerintahan yang berfokus pada reformasi tata kelola pemerintahan yang baik, di mana pemerintah harus hadir dengan solusi. Intinya, efisiensi anggaran dan efektivitas mengurangi beban rakyat.
Bupati Sofyan Puhi tidak menampik adanya tantangan besar di depan, pengelolaan fiskal. Disamping itu dana transfer dari pusat ke daerah diprediksi turun signifikan, yang berarti sumber daya akan sangat terbatas.
"Maka semuanya serba terbatas. Namun dalam kondisi ini kita harus bersabar dan bijak dan solid dalam menyikapi dinamika anggaran untuk berjuang memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah," pungkas dia.
