Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - PT Merdeka Gold Resources Tbk (IDX: EMAS) telah merampungkan proses fasilitas pinjaman Revolving Credit Facility (RCF) senilai 350 juta dolar AS untuk proyek tambang emas Pani di Pohuwato, Gorontalo, Sulawesi.
“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai gold pour pertama pada awal 2026,” kata Presiden Direktur EMAS Boyke Poerbaya Abidin dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Senin.
RCF senilai 350 juta dolar AS ditandatangani pada 4 Desember 2025 dengan konsorsium lender domestik dan internasional.
Proses pinjaman itu diselesaikan oleh anak perusahaan PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) yang akan mendukung tahap akhir konstruksi tambang dan persiapan produksi pada awal 2026.
Dana dari RCF akan digunakan untuk refinancing pinjaman anak usaha, mendukung kebutuhan modal kerja selama commissioning dan awal operasi, serta pembiayaan lanjutan pengembangan Tambang Emas Pani.
Secara paralel, proses commissioning fasilitas Adsorption, Desorption & Recovery (ADR) juga terus berjalan sesuai jadwal, menandai langkah penting menuju pencapaian penuangan emas perdana pada kuartal I-2026.
Setelah proses crushing bijih dimulai pada 12 November 2025, fasilitas ADR memasuki tahap energization pada 1 Desember 2025, memulai rangkaian commissioning bertahap yang mencakup aspek mekanik, elektrikal, dan sistem air.
Seluruh tahapan commissioning ditargetkan selesai sebelum akhir Desember 2025, sehingga irigasi reagen pertama dapat dilakukan pada awal Januari 2026 sebagai langkah terakhir sebelum produksi emas dimulai.
“Kemajuan fasilitas ADR merupakan tonggak penting dalam transisi proyek Pani menuju fase produksi,” tambah Boyke.
Hingga akhir September 2025, progres konstruksi Tambang Emas Pani telah mencapai 83 persen pada infrastruktur utama yang hampir rampung, termasuk heap leach pad, fasilitas pengolahan bijih, dan pabrik ADR.
Kegiatan penambangan dimulai pada 1 Oktober 2025, Ore Preparation Plant (OPP) telah beroperasi penuh, dan listrik 150 kV dari sumber Energi Terbarukan PLN mulai disalurkan pada hari yang sama.
Operasi Tambang Emas Pani dirancang dengan ekspansi kapasitas secara bertahap. Tahap pertama menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun, dilanjutkan dengan prosees Carbon-in-Leach (CIL) yang ditargetkan beroperasi pada 2028.
Pada kapasitas maksimal, operasi Tambang Emas Pani diperkirakan mampu mencapai produksi puncak sekitar 500.000 ounce emas per tahun.
“Dengan struktur pendanaan yang kuat, eksekusi yang disiplin, dan standar ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) yang tinggi, kami yakin Pani akan menjadi kontributor utama bagi Merdeka Group dan produksi emas nasional, sekaligus memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Boyke.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: EMAS raih kredit 350 juta dolar AS, siap produksi perdana awal 2026
