Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Bandar Udara (Bandara) Djalaludin Gorontalo menggelar simulasi latihan pengamanan dan penanganan keadaan darurat penerbangan dalam upaya peningkatan kesiagaan dan kesiapan seluruh unsur pengamanan bandara.
"Latihan pengamanan ini kami laksanakan bersama seluruh pemangku kebijakan bandara serta Satuan Brimob Polda Gorontalo," ucap Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo Joko Harjani di Kabupaten Gorontalo, Kamis.
Simulasi dimulai dengan table top atau simulasi diskusi terstruktur di atas meja, untuk menguji dan melatih kesiapan respon manajemen darurat.
Latihan pengamanan itu merupakan amanat peraturan perundang-undangan yang mewajibkan Bandara melaksanakan latihan penanganan keadaan darurat minimal satu kali dalam setahun.
Joko menjelaskan, kegiatan tersebut melibatkan personel keamanan penerbangan dan pelayanan darurat, Basarnas, Brimob Polda Gorontalo dan TNI hingga perwakilan dari Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado yang turut hadir dan memantau jalannya simulasi.
Kata dia, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pembukaan posko terpadu Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi dalam menghadapi potensi gangguan keamanan selama penerbangan.
Selain menggelar simulasi pengamanan, kata dia, pihaknya juga mengoperasikan posko terpadu Nataru yang berlangsung mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Posko Angkutan Udara Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 akan berlangsung selama 18 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Selama periode tersebut, seluruh unsur terkait diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
