Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) akan bekerja sama dalam pembuatan aplikasi peta risiko bencana.
Bupati Nelson Pomalingo usai bertemu perwakilan JICA di Gorontalo, Senin, mengatakan bahwa peta risiko bencana dibutuhkan karena daerah tersebut rawan bencana.
"Kita akan membuat peta dan jika memiliki peta resiko bencana yang bagus maka intervensi terhadap kebijakan akan lebih baik lagi," ujar Nelson.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Husni Deka menambahkan bahwa daerah itu memang telah memiliki peta resiko bencana, namun kerjasama tersebut berkaitan dengan program bupati terkait Adaptasi Perubahan Iklim (API).
"Sebelumnya Bupati Nelson telah menjadi pembicara terkait API di sejumlah negara termasuk pada Conference of the Parties (COP 23) di Bonn, Jerman pada Bulan November lalu, sehingga melalui JICA mereka akan membuat peta rawan bencana berbasis aplikasi," ucap Husni.
Saat ini menurutnya, Kabupaten Gorontalo telah memiliki peta risiko bencana dalam bentuk buku.
"Harapan dari JICA ini ada aplikasi resiko bencana untuk mendeteksi lokasi mana saja yang dianggap rawan bencana dan di lokasi itulah pemerintah menentukan infrastuktur bangunan dapat dibangun," jelas dia.
Seperti contoh pembangunan perumahan yang cocok ataupun aman dibangun atau bidang pertanian di daerah mana saja, dapat dilihat dari sisi kebencanaan.
"Dengan adanya peta tersebut, kita dapat mengetahui lokasi mana saja yang tidak rawan bencana dan disesuaikan dengan peruntukannya," ujar Husni, lagi.
Ia menambahkan dengan adanya peta itu, semua pembangunan akan tepat sasaran dalam hal penempatan lokasi, sehingga jika terjadi bencana, maka dapat dihindari ataupun tidak terpengaruh.
"Ini adalah antisipasi awal, atau istilahnya tahap kesiapsiagaan dan peta ini dapat digunakan di Kabupaten Gorontalo," pungkasnya.
Pemkab Gorontalo-JICA Akan Buat Peta Risiko Bencana
Senin, 11 Desember 2017 22:41 WIB