Medan (ANTARA GORONTALO) - Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa enggan
mengomentari pernyataan mantan Panglima ABRI (kini TNI, red) Wiranto
tentang pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran
pascareformasi tahun 1998.
Usai dialog kebangsaan bersama Laskar HT di Medan, Kamis malam,
Hatta Rajasa hanya tersenyum ketika dimintai tanggapannya terkait
keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terhadap Prabowo pada masa
tersebut.
Ketua Umum PAN itu hanya serius memberikan penjelasan mengenai
kebocoran pendapatan negara mencapai Rp1.000 triliun per tahun seperti
disampaikan Prabowo.
Namun ketika terus didesak, Hatta Rajasa mengisyaratkan jika
keputusan DPK tersebut sengaja diungkit kembali untuk menjatuhkan
kredibilitas Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo itu pada tahun 2009 sudah menjadi calon wakil presiden
(berpasangan dengan Capres Megawati Soekarnoputri, red). Kok tidak ada
yang ngeributin," katanya.
Meski demikian, mantan Menteri Koordinator Perekonomian tersebut
enggan menyebutkan jika masalah itu bagian dari kampanye hitam (black
campaign) terhadap Prabowo Subianto.
Hatta Rajasa hanya tersenyum ketika didesak penilaiannya atas penjelasan Wiranto tersebut sambil memasuki mobilnya.
Wiranto sebelumnya melakukan kenferensi pers untuk menekankan
pentingnya klarifikasi keaslian dokumen DKP tentang keputusan terhadap
karier militer Prabowo Subianto yang beredar belakangan ini.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Posko Forum Komunikasi
Pembela Kebenaran (KPK) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Wiranto
mengaku jika pihaknya tidak ingin terjebak untuk membahas
istilah-istilah pemberhentian hormat atau tidak dengan hormat.
Namun, Wiranto menyebutkan jika dilihat dari aspek normatif,
seorang prajurit diberhentikan dari dinas keprajuritan pasti ada sebab
dan alasannya.
Pemilihan presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon yakni
Prabowo-Hatta (nomor urut 1) yang didukung Partai Gerindra, Partai
Golkar, PPP, PKS, PBB, dan PAN.
Sedangkan kandidiat lain Jokowi-JK (nomor urut2 ) didukung PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, dan PKPI.
Hatta Rajasa enggan komentari pernyataan Wiranto
Jumat, 20 Juni 2014 7:19 WIB