Tokyo (ANTARA) - Chief Officer External & Public Affair Group Toyota Motor Corporation (TMC) Masayoshi Shirayanagi menyatakan pihaknya belum memutuskan untuk produksi lokal mobil hibrid di Indonesia.
"Permintaan mobil hibrid di Indonesia sangat besar," katanya di sela malam temu ramah tamah dengan media dari berbagai negara yang diundang khusus TMC di Tokyo, Jepang, Selasa.
Ia menilai mobil hibrid Toyota akan menjadi salah satu mobil ramah lingkungan yang dipilih dan disukai masyarakat Indonesia.
Namun, menurut dia, sampai saat ini diputuskan untuk melokalkan produksi mobil hibrid di Indonesia.
"Belum diputuskan, tapi secepatnya kami buat keputusan, kami akan kabari," kata Shiranayagi.
Sementara itu Vice President Toyota Motor Asia Pasific (TMAP) David Nordstrom mengatakan Toyota telah menjadi pemimpin dalam pengembangan mobil hibrid.
"Sebagian mungkin percaya terlalu prematur memikirkan mobil terelektrifikasi di Asia," ujarnya.
Nyatanya, kata dia, di Thailand hampir 40 persen penjualan mobil crossover Toyota C-HR adalah varian hibrid. Bahkan penjualan sedan Toyota Camry di negara itu 70 persen adalah hibrid.
Menurut Eksekutif GM PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto yang turut hadir pada kegiatan menjelang Tokyo Motor Show, penjualan mobil hibrid di Indonesia terus meningkat sejak TAM memasarkan C-HR hybrid.
"70 persen penjualan Toyota C-HR adalah hibrid," kata Soerjo.
Ia optimistis mobil hibrid bakal menjadi pilihan masyarakat Indonesia menuju mobil listrik (battery electric vehicle).
Toyota belum putuskan produksi mobil hibrid di Indonesia
Rabu, 23 Oktober 2019 6:24 WIB