Gorontalo (ANTARA) - Warga di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap Pemerintah Kabupaten mengalokasikan fostur anggaran yang signifikan dalam rancangan APBD Tahun Anggaran 2020, untuk pengembangan produk ekonomi kreatif melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu warga yang juga penggiat ekonomi kreatif dari Kecamatan Sumalata Timur, Rizan Demanto, di Gorontalo, Minggu, mengatakan, ada beberapa tantangan berat dihadapi masyarakat dalam mengembangkan usahanya.
Motivator bagi para pelaku UMKM yang
pernah menjadi legislator itu di antaranya minim peluang pasar, terbatasnya permodalan, baik modal awal maupun modal kerja, termasuk mahalnya bahan baku, keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia (SDM).
Rizan berharap, pemkab memberi perhatian yang tinggi kepada para pelaku UMKM di daerah itu, sebab keberadaan mereka menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dari desa ke ibu kota kabupaten.
"Banyak pelaku UMKM tersebar di desa-desa, bahkan data Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan setempat, tahun 2019 ini mencapai 5 ribu orang," ujarnya.
Karena itu, kata Rizan, pemkab diharapkan mampu mengakomodir kendala-kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam memajukan usahanya dan meningkatkan bantuan permodalan, menyalurkan tenaga ahli pendamping, menyiapkan jalur distribusi produk untuk membantu pemasaran, termasuk pemasaran secara online dan kemudahan mendapatkan perizinan usaha meski baru sebatas industri rumah tangga.
"Kami meyakini, perhatian yang tinggi dalam mengakomodir bantuan bagi para pelaku UMKM melalui APBD Kabupaten, akan berdampak signifikan khususnya dalam menekan angka kemiskinan di daerah ini," ucap Rizan.
Warga Gorontalo Utara harapkan postur APBD 2020 tunjang pengembangan UMKM
Minggu, 24 November 2019 18:01 WIB