Gorontalo (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Gorontalo menggelar kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan Cagar Alam Tanjung Panjang, Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Jumat.
Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga, anggota DPRD, aparat Polres Pohuwato, aparat kejaksaan, aparat pengadilan negeri, JAPESDA, siswa SMAN 1 Randangan, dan warga setempat terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut.
Kepala BKSDA Sulawesi Utara dan Gorontalo Noel Layuk Allo mengatakan 100 bibit mangrove jenis Rhizopora yang ditanam di kawasan Cagar Alam Tanjung Panjang.
"Ini merupakan salah satu program kami untuk memulihkan ekosistem di Tanjung Panjang. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, karena kawasan ini perlu mendapat perhatian kita semua," katanya.
Dia mengatakan bahwa saat ini sebagian Cagar Alam Tanjung Panjang sudah berubah menjadi tambak, karenanya upaya pemulihan perlu dilakukan untuk mengembalikan fungsinya sebagai kawasan konservasi.
"Kami juga melakukan sosialisasi mengenai fungsi cagar alam, pembinaan habitat serta pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KMMD) Provinsi Gorontalo Rahman Dako menyebut sekitar 80 persen dari 3.400 hektare area Cagar Alam Tanjung Panjang sudah berubah menjadi lahan tambak.
"Sejarah degradasi CATP sudah lama yang puncaknya pada tahun 2000an, sehingga butuh waktu lama untuk memulihkan kondisinya," katanya menggunakan singkatan Cagar Alam Tanjung Panjang.
Dalam 30 tahun terakhir, Kabupaten Pohuwato telah kehilangan 7.546 hektare lahan mangrove atau separuh dari seluruh lahan mangrove di wilayahnya.