Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo menggelar kegiatan peningkatan kapasitas dan kemampuan serta studi banding yang mempelajari faktor kunci sukses serta praktik terbaik TPID Provinsi DKI Jakarta.
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin melalui keterangan resmi di Gorontalo, Rabu mengatakan kegiatan itu dikhususkan untuk mempelajari bagaimana implementasi closed loop system hortikultura serta penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Rudy Salahuddin yang juga Ketua TPID Gorontalo menyampaikan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut hasil kesepakatan pada rapat koordinasi TPID pada 26 September 2024 untuk perlu penguatan peran BUMD Pangan.
"Hal ini juga sebagai langkah strategis dan upaya penguatan stabilitas harga, serta penerapan konstruksi sistem pertanian untuk pengendalian harga komoditas," kata dia.
TPID Provinsi Gorontalo, menurut Rudy, perlu mempelajari taktik jitu dari DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi, salah satu faktor karena adanya BUMD atau Perumda yang fokus di bidang pangan.
Sejak tahun 1972 Jakarta sudah mendirikan Food Station Tjipinang Jaya dengan berbagai produk guna mengatasi gejolak kekurangan stok pangan.
"Nah ini harusnya menjadi contoh di Gorontalo, apalagi produsen hortikultura kita banyak. Bagaimana kita menguatkan peran BUMD untuk ketahanan pangan, supaya ini bisa menjaga konsumsi, juga untuk menjaga inflasi ke depan," ujar dia.
Menurut dia, kegiatan peningkatan kapasitas dan kemampuan itu menjadi penting untuk dipelajari oleh seluruh tim TPID. Apalagi pada pemerintahan yang baru atau presiden terpilih nanti, isu pertanian dan ketahanan pangan ini menjadi prioritas, terutama gerakan makan dua kali sehari menjadi fokus utama, sehingga pemerintah daerah harus siap mendukung program prioritas tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta khususnya teman-teman BI dan TPID yang sudah menerima kunjungan tim dari Provinsi Gorontalo. Saya harapkan juga kegiatan ini nantinya dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan pemahaman serta memperluas wawasan anggota TPID dan BUMD di Provinsi Gorontalo, sehingga semakin mengoptimalkan peranan masing-masing dalam pengendalian inflasi di daerah," ucap dia.
Kegiatan itu dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Bisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti, Deputi Direktur Kelompok Perumusan KEKDA Hestu Wibowo serta Kepala Pusat Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB Jaenal Effendi.
Sementara Rudy Salahuddin didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Gorontalo Dian Nugraha, jajaran pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh tim TPID dan jajaran organisasi perangkat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin melalui keterangan resmi di Gorontalo, Rabu mengatakan kegiatan itu dikhususkan untuk mempelajari bagaimana implementasi closed loop system hortikultura serta penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Rudy Salahuddin yang juga Ketua TPID Gorontalo menyampaikan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut hasil kesepakatan pada rapat koordinasi TPID pada 26 September 2024 untuk perlu penguatan peran BUMD Pangan.
"Hal ini juga sebagai langkah strategis dan upaya penguatan stabilitas harga, serta penerapan konstruksi sistem pertanian untuk pengendalian harga komoditas," kata dia.
TPID Provinsi Gorontalo, menurut Rudy, perlu mempelajari taktik jitu dari DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi, salah satu faktor karena adanya BUMD atau Perumda yang fokus di bidang pangan.
Sejak tahun 1972 Jakarta sudah mendirikan Food Station Tjipinang Jaya dengan berbagai produk guna mengatasi gejolak kekurangan stok pangan.
"Nah ini harusnya menjadi contoh di Gorontalo, apalagi produsen hortikultura kita banyak. Bagaimana kita menguatkan peran BUMD untuk ketahanan pangan, supaya ini bisa menjaga konsumsi, juga untuk menjaga inflasi ke depan," ujar dia.
Menurut dia, kegiatan peningkatan kapasitas dan kemampuan itu menjadi penting untuk dipelajari oleh seluruh tim TPID. Apalagi pada pemerintahan yang baru atau presiden terpilih nanti, isu pertanian dan ketahanan pangan ini menjadi prioritas, terutama gerakan makan dua kali sehari menjadi fokus utama, sehingga pemerintah daerah harus siap mendukung program prioritas tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta khususnya teman-teman BI dan TPID yang sudah menerima kunjungan tim dari Provinsi Gorontalo. Saya harapkan juga kegiatan ini nantinya dapat bermanfaat dan mampu meningkatkan pemahaman serta memperluas wawasan anggota TPID dan BUMD di Provinsi Gorontalo, sehingga semakin mengoptimalkan peranan masing-masing dalam pengendalian inflasi di daerah," ucap dia.
Kegiatan itu dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Bisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti, Deputi Direktur Kelompok Perumusan KEKDA Hestu Wibowo serta Kepala Pusat Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB Jaenal Effendi.
Sementara Rudy Salahuddin didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Gorontalo Dian Nugraha, jajaran pemerintah kabupaten/kota, serta seluruh tim TPID dan jajaran organisasi perangkat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024