Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA), untuk penyelamatan Danau Limboto yang sedang kritis.
JICA akan konsen pada program pemberdayaan warga di pesisir Danau Limboto.
Kerjasama fokus pada tiga hal yakni integrasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), penguatan kapasitas aparatur desa serta kerjasama ekonomi dan pengelolaan lingkungan antar daerah.
“Ketiga aspek kerjasama itu diharapkan dapat mendorong pemberdayaan warga pesisir danau. Pemberdayaan ini tujuannya akan menyelamatkan danau dari pendangkalan,” kata Kepala Bapppeda Gorontalo, Budiyanto Sidiki di Gorontalo, Senin.
Untuk memperkuat kerjasama tersebut, Regional Development Policy Advisor JICA untuk wilayah Sulawesi, Shintani Naouyuki beserta tim akan kembali berkunjung ke Gorontalo 11 Juli 2019.
Salah satu langkah yang segera ditempuh yaitu kolaborasi pengelolaan sampah, berbasis masyarakat desa yang berada di pesisir Danau Limboto.
“Kami ingin program ini digerakkan melalui perencanaan desa dan pemberdayaan masyarakat, dengan mendorong kerjasama antar desa/kabupaten untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Selain isu lingkungan, kerjasama juga menyasar program pendidikan, kesehatan, pariwisata dan penanggulangan bencana.
Pada prosesnya, JICA akan mengirimkan 10 orang tenaga ahli muda Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV) di Gorontalo sesuai dengan tematik isu yang dikerjasamakan.
Kondisi Danau Limboto saat ini termasuk satu dari 15 danau kritis di Indonesia.
Luas danau Limboto berkurang 4.304 Hektar (62,6 persen) atau rata –rata susut luas danau mencapai 66 hektar per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019