Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango bekerjasama dengan delapan kecamatan di wilayah itu, mencanangkan gerakan infak Rp1.000 setiap bulan/kepala keluarga (KK).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Rusli Katili melalui Bagian Humas pemkab setempat, mengatakan bahwa gerakan ini adalah upaya membantu meringankan biaya kesehatan bagi ibu hamil dan melahirkan serta bayi di rumah sakit yang berasal dari keluarga kurang mampu.
"Data di seluruh Kabupaten Bone Bolango sampai Agustus 2015, dari 456 ibu hamil yang dirujuk ke rumah sakit, 40 orang diantaranya pulang paksa karena ketiadaan biaya dan 5 orang di antaranya keluar rumah sakit tanpa diketahui petugas," kata Rusli Katili.
Dengan kondisi itu, pihaknnya menggugahnya untuk memberdayakan masyarakat melalui infak Rp1.000 setiap bulan/KK.
"Jika seluruh KK di Bone Bolango setiap bulan menginfakkan Rp1.000, maka dalam sebulan bisa terkumpul dana yang besar dan ini tentu bisa membantu ibu hamil dan melahirkan yang kesulitan biaya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini akan dilaksanakan di seluruh kecamatan.
Saat ini sudah 8 kecamatan yang membentuk tim pengelola gerakan infak Rp1.000 dan melakukan sosialisasi di semua desa.
Delapan kecamatan itu diantaranya Kecamatan Tilongkabila, Kabila, Tapa, Suwawa Timur, Bulango Selatan, Bulango Timur, dan Kecamatan Kabila Bone.
"Di delapan kecamatan itu kami sudah bentuk tim pengelolanya yang diketuai Ibu Sekcam dan sekretaris Kepala Puskesmas, dan akan dibentuk kolektor di masing-masing desa, dusun, dan instansi," tambahnya.
Di tempat terpisah Camat Tilongkabila Ocan Dali, mengapresiasi gerakan infak tersebut, karena di kecamatan itu ada 3 pasien ibu hamil yang akan melahirkan pulang paksa dari rumah sakit.
Hal ini karena disebabkan ketiadaan biaya di rumah sakit.
"Ketiadaan biaya tersebut, meliputi biaya pendamping berupa transportas keluarga penjaga, makan dan minum penjaga dan biaya-biaya lainnya yang dibutuhkan di luar tanggungan BPJS," tuturnya.
