Gorontalo (ANTARA) - Yamaha Indonesia konsisten memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, salah satunya mendukung perkembangan generasi penerus bangsa melalui program SMK Binaan Yamaha.
Program yang telah berjalan selama 19 tahun ini menjadi bukti nyata kontribusi Yamaha kepada lebih dari 3500 lulusan SMK yang telah mendapat pelatihan teknologi otomotif Yamaha.
Kesuksesan program SMK Binaan Yamaha menjadi dasar bagi Yamaha Indonesia untuk berkontribusi lebih dengan cara membuka Kelas Khusus Yamaha (KKY) di 53 SMK seluruh Indonesia.
Pada program ini, Yamaha Indonesia memberikan kurikulum, sarana dan prasana teknologi otomotif kepada SMK untuk diajarkan kepada siswa-siswi KKY. Melalui pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh Yamaha diharapkan terjadi sinergi antara kurikulum yang diberikan SMK dengan kebutuhan di dunia kerja.
“Program SMK Binaan Yamaha sebagai bagian dari CSR (Cooperate Social Responsibility) sudah dilaksanakan sejak tahun 2003 hingga saat ini, program ini untuk mempersiapkan siswa dan siswi SMK siap pakai di dunia kerja dan kewirausahaan. Melalui standarisasi kurikulum Teknik Sepeda Motor sesuai kurikulum Yamaha Technical Academy yang selaras dengan perkembangan industri sepeda motor terkini dan mengacu pada Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sehingga mampu mengurangi kesenjangan dunia pendidikan dengan dunia industri,” jelas Riyadi Prihantono selaku Koordinator manager After Sales & Motor Sport PT YIMM
Komitmen Yamaha Indonesia dalam memajukan pendidikan vokasi, khususnya dunia SMK secara aktif dan konsisten terus dilakukan. Dan pada tanggal 15 September 2022, Yamaha kembali menambah kerjasama dengan SMK ICB Cinta Teknika, Bandung melalui peresmian KKY dengan kompetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
engan demikian, secara resmi SMK ICB Cinta Teknika sudah menggunakan kurikulum yang tersinkronisasi dengan Yamaha. Untuk wilayah Jawa Barat sendiri sebelumnya Yamaha telah bekerja sama dengan 5 (lima) SMK untuk menerapkan KKY, diantaranya SMK Muhammadiyah Lemahabang, SMK Pertiwi Kuningan, SMK Bina Karya 2 Karawang, SMK Bhakti Nusantara Sumedang, SMK Al-Falah Tasikmalaya.
Acara peresmian KKY di SMK ICB Cinta Teknika ini dihadiri oleh Kabid PSMK Disdik provinsi Jawa Barat, Drs. Edi Purwanto, MM dan Saryadi Guyatno, ST, MBA selaku selaku Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Dirjen Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saryadi mengungkapkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengapresiasi setiap upaya pengembangan kemitraan yang mendalam dan menyeluruh guna mewujudkan keselarasan antara SMK dan dunia kerja. Upaya tersebut harus dapat meningkatkan kualitas layanan pembelajaran bagi peserta didik yang bermuara pada tingginya ke-bekerjaan lulusan.
Ragam aktivitas yang dilaksanakan dalam Kelas Khusus Yamaha di SMK ICB Cinta Teknika ataupun kemitraan yang lain, harus bisa mewujudkan 2 hal yang saya sebutkan tadi, kualitas pembelajaran dan ke-bekerjaan.” Disamping meresmikan KKY, Yamaha Indonesia juga memberikan donasi berupa unit motor, unit engine dan pembuatan ruang praktik sesuai standar bengkel Yamaha.
“Terima kasih atas dukungan Yamaha melalui program KKY ini, baik berupa kurikulum, unit motor, unit engine hingga pembuatan ruang praktik sesuai standar bengkel Yamaha yang menunjang perkembangan diri para siswa-siswi. Kami berharap dengan program ini, SMK bisa menghasilkan lulusan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing, bukan hanya lulusan yang siap kerja tetapi juga berkualitas dan siap berwirausaha. KKY ini bukan sekedar menjadikan siswa memiliki kompetensi dibidangnya, tetapi juga menjadikan siswa bisa berprestasi dengan akademik, dan menjadikan siswa memiliki pendidikan karakter sesuai dengan tuntutan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)”, jelas Sugiyo, S.Sos selaku Kepala Sekolah SMK ICB Cinta Teknika
Dengan program SMK Binaan Yamaha, Yamaha berharap SMK binaan bisa menghasilkan lulusan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, bukan hanya lulusan yang siap kerja tetapi juga siap berwirausaha seperti yang sudah diamanatkan oleh Instruksi Presiden No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). **