Jakarta (ANTARA) - Sutradara dan pemain film "Black Panther: Wakanda Forever" membagikan cerita mereka selama proses produksi film tersebut, sebelum pada akhirnya akan tayang pada bulan ini.
Sutradara Ryan Coogler mengungkapkan, film ini merupakan wadah para kru dan pemain mengeksplorasi berbagai macam emosi seperti suka, duka, dan kesepian -- mengingat proses produksinya dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
"Empat tahun telah berlalu (sejak 'Black Panther'). Dan sangat menyenangkan melihat semua orang lagi, mengejar ketinggalan, dan melihat bagaimana semua orang telah tumbuh," ungkap Coogler dalam jumpa pers global, baru-baru ini.
"Dan apa yang kami semua proses -- hal-hal yang dialami orang-orang: perasaan sedih dan kehilangan ini. Tapi itu juga bagus ketika Anda tidak harus melakukannya sendiri. Kami dapat membangun rasa kebersamaan itu, menyambut anggota baru. Jadi, itu luar biasa. Saya benar-benar merasa bersyukur," imbuhnya.
Lebih lanjut, pemeran karakter Shuri dalam film ini, yaitu Letitia Wright, mengatakan ia dan sutradara melakukan percakapan dari hati ke hati tentang bagaimana mengambil langkah selanjutnya sejak kepergian mendiang aktor Chadwick Boseman, dua tahun silam.
Ia melanjutkan, kedekatannya dengan Shuri membuatnya ikut bertumbuh dewasa. Wright menganggap Shuri merupakan adik yang begitu dicintai oleh kakak, keluarga dan kerajaan karena kecerdasannya. Karakternya yang ceria pun membuatnya menjadi mudah disukai di film "Black Panther" (2018).
Namun, Wright ingin mengetahui dan mendalami seperti apa rasanya, ketika hati dari karakter ini patah? Menurutnya, unsur tersebut adalah bagian dari perkembangan karakter yang semakin membuat Shuri tumbuh dan manusiawi -- bahwa ia juga manusia biasa di balik segala teknologi yang ia kuasai dan keceriaannya.
"Kami (bersama Coogler) selalu berbicara, kami selalu berkomunikasi, di setiap langkah. Dan kami mampu membawa sesuatu yang terasa nyata, yang terasa benar. Dan saya bisa benar-benar memberikan hati saya untuk itu dan memberikan Shuri cerita yang penuh," kata Wright.
"Mudah-mudahan orang-orang dapat benar-benar beresonansi dengan itu dan menemukan penyembuhan, Anda tahu, bersama kami, dengannya," imbuh dia.
Sependapat, Lupita Nyong’o yang memerankan Nakia juga merasa ikut bertumbuh bersamanya. Bagi Nyong'o, Nakia adalah contoh dari seseorang yang memiliki cara berbeda dalam berproses dengan rasa duka.
"Di film pertama, Ryan menggambarkan Nakia sebagai oasis T'Challa. Dan itu benar-benar, benar-benar beresonansi dengan saya. Jadi ketika saya membaca naskah ini dan memikirkan di mana dia berada, saya menyadari bahwa dia pernah menjadi T'Challa, sekarang dia memiliki kesempatan untuk berada di samping Shuri. Dan itu sangat masuk akal dalam hal struktur dan arsitektur cerita," jelas Nyong'o.
Sementara itu, "Black Panther: Wakanda Forever" akan menjadi film terakhir di fase empat MCU.
Selain Wright dan Nyong'o, pemeran Danai Gurira sebagai Okoye, Florence Kasumba sebagai Ayo, Winston Duke sebagai M'Baku, Angela Bassett sebagai Queen Ramonda dan Martin Freeman sebagai Everett Ross akan kembali dalam sekuel.
Studio juga memperkenalkan pendatang baru Tenoch Huerta yang berperan sebagai antagonis utama, Namor.
Selain itu, ada juga Mabel Cadena, Alex Livinalli dan Dominique Thorne, yang akan debut sebagai pahlawan muda.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Black Panther: Wakanda Forever" eksplorasi duka dan kekuatan
Sinopsis film - "Black Panther: Wakanda Forever" eksplorasi duka dan kekuatan
Kamis, 3 November 2022 9:20 WIB