Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengatakan pihaknya sedang mengkaji tunjangan bagi para pegawai Tata Usaha di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, untuk dinaikkan.
"Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagian Tata Usaha (TU) di lingkup SMA/SMK/Sekolah Luar Biasa (SLB) Provinsi Gorontalo saya kaji untuk kenaikannya," kata Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, di Gorontalo Minggu.
Ia mengatakan menerima banyak keluhan dari pegawai TU terkait besaran TPP yang diterima berbeda yang diterima oleh staf di dinas tiap-tiap organisasi perangkat daerah (OPD).
"Saya terima laporan dari para pegawai TU terkait TPP. Ternyata TPP yang diterima mereka (TU) hanya sejumlah Rp750 ribu per orang. Ini sudah ada sejak pengalihan SMA sederajat ke Provinsi. Sementara staf di dinas dinas lain menerima Rp2,5 juta per bulan. Mereka mempertanyakan apa bedanya dengan mereka (TU)? Saya juga bingung awalnya," kata Ismail.
Ia menyebut keluhan tersebut sudah dikaji bersama sama dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Badan Keuangan. Sehingga pihaknya memutuskan kenaikan TPP untuk para pegawai TU.
"Kami masukkan dalam rencana APBD Tahun Anggaran 2024," katanya.
Ia meminta seluruh pegawai TU untuk bersabar dan tetap melakukan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
"Saya akan tinjau penerima TPP ini di tahun depan. Jadi tunjangan untuk para TU akan dinaikkan. Kita membahas nya dulu dengan DPRD. TPP untuk TU sekolah akan disesuaikan di Tahun Anggaran 2024," kata Gubernur.
Staf Ahli di Kementerian Ketenagakerjaan RI ini juga memperhatikan nasib guru non sertifikasi yang selama ini menerima TPP Rp1juta.
"Saya segera mengkaji kenaikan TPP guru non sertifikasi di tahun depan sama sama dengan PNS Tata Usaha," imbuhnya.***
Gubernur Gorontalo kaji kenaikan tunjangan pegawai Tata Usaha SMA
Minggu, 9 Juli 2023 13:24 WIB