Gorontalo (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo memprioritaskan isu kelangkaan solar di daerah itu.
"Ketersediaan pasokan dan distribusi solar kita bahas dalam rapat Forkopimda diperluas," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo Sofian Ibrahim di aula rumah jabatan gubernur, Rabu.
Menurutnya isu tersebut disampaikan masyarakat saat pelaksanaan pasar murah.
"Ada antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi solar di SPBU. Oleh karena itu, kita perlu cek langsung apakah hal ini dikarenakan memang terjadi kelangkaan pasokan atau seperti apa," kata Sofian.
Pada rapat tersebut yang dihadiri pihak Pertamina, terungkap bahwa stok solar di Gorontalo masih cukup hingga 30 hari ke depan.
Pihak SPBU dan masyarakat diminta tidak panik dengan melakukan pembelian dalam jumlah banyak atau bahkan menimbun bahan bakar.
"Stok di Pertamina itu katanya masih tersedia hingga 30 hari ke depan, tapi mungkin ada kekurangan dari sisi distribusi. Jadi, nanti yang dari Pertamina tolong segera komunikasi dengan pihak SPBU agar bisa tahu kendala-nya dan kita tahu apa yang perlu kita lakukan," kata Sekda.
Aparat Kepolisian dan TNI diminta melakukan pengawasan dan pemantauan secara berkala terkait ketersediaan dan distribusi solar.
Ia khawatir situasi ini dimanfaatkan oknum tertentu untuk mencari keuntungan pribadi dengan menimbun atau memperjualbelikan secara ilegal.
"Hal ini perlu ditangani serius agar menjelang Idul Fitri hingga H+7 nanti tidak akan terjadi kelangkaan pasokan yang menimbulkan kurangnya kebutuhan masyarakat. Kita usahakan semua masyarakat tercukupi," katanya.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Kombes Pol Edward P. Sirait, perwakilan Kajati Gorontalo, perwakilan Korem 133/Nani Wartabone, serta DPRD Provinsi. Ada juga perwakilan instansi vertikal dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Gorontalo.***