Moskow (ANTARA) - Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan otoritas Afghanistan berharap kontak resmi dan hubungan diplomatik negara tersebut dengan negara lain akan semakin berkembang pada 2025.
“Pada 2025, berdasarkan upaya Emirat Islam, kami berharap akan lebih banyak negara bergabung di jalur ini dan menjalin hubungan diplomatik dengan Afghanistan. Kami melihat tanda-tanda ke arah itu, dan hal tersebut juga telah diprediksi,” ujar Mujahid sebagaimana dikutip portal berita Tolo News pada Rabu (1/1).
Ia mencatat bahwa tahun lalu Taliban telah mengambil langkah untuk mendapatkan pengakuan dan berinteraksi dengan berbagai negara, yang membawa hasil positif, menurut laporan tersebut.
Saat ini, terdapat sekitar 40 kedutaan besar dan misi diplomatik dari berbagai negara yang beroperasi di Afghanistan, menurut laporan Tolo News. Sementara itu, pemerintah Afghanistan memiliki misi diplomatik di lebih dari 20 negara.
“Kebijakan saat ini terhadap Afghanistan secara langsung mempengaruhi kehidupan rakyat Afghanistan dan bertentangan dengan klaim hak asasi manusia dan kemanusiaan," kata Mujahid, seperti dikutip portal berita Ariana News.
"Kami menuntut agar kebijakan koersif, tekanan, pembatasan, dan sanksi segera dihentikan. Afghanistan adalah negara yang penting bagi semua bangsa dan berupaya menjalin hubungan baik dengan semuanya,” kata Mujahid lebih lanjut.
Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, menggulingkan pemerintahan yang didukung Amerika Serikat usai pasukan AS dan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meninggalkan negara itu setelah hampir 20 tahun kehadiran militer di sana.
Banyak negara dan organisasi internasional merespons pengambilalihan ini dengan menghentikan bantuan dan hubungan dengan Kabul.
Pada awal Oktober, Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia, Alexander Bortnikov, mengatakan bahwa Moskow sedang menyelesaikan proses penghapusan Taliban dari daftar organisasi teroris di Rusia.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah Afghanistan ingin meluaskan kontak diplomatik pada 2025