Gorontalo (ANTARA) - Ribuan mahasiswa gabungan dari berbagai fakultas Universitas Negeri Gorontalo (UNG), menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menolak sejumlah kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di kawasan bundaran Saronde Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Koordinator aksi mahasiswa Farsya Paputungan dalam orasinya di Gorontalo, Jumat mengatakan aksi ini merupakan buntut kekecewaan mahasiswa terhadap sejumlah kebijakan yang diterbitkan oleh DPR RI dan dianggap tidak berpihak kepada kepentingan kesejahteraan rakyat.
"Kami menuntut DPRD Provinsi Gorontalo untuk secara resmi menyampaikan aspirasi rakyat Gorontalo kepada DPR RI, agar menghentikan segala bentuk privilese dan tunjangan perumahan, serta mengutamakan legislasi yang transparan, partisipatif dan berpihak pada rakyat," kata Farsya.
Mahasiswa juga menuntut DPRD Provinsi Gorontalo, untuk secara resmi meminta DPR RI agar menghentikan tunjangan berlebihan dan perumahan bagi anggota DPR, serta mengutamakan legislasi yang transparan, partisipatif dan berpihak pada rakyat.
Selanjutnya mahasiswa juga menuntut DPRD Provinsi Gorontalo untuk memaparkan progres kinerja panitia khusus (pansus) pada sidang rakyat yang diselenggarakan di Universitas Negeri Gorontalo, pada waktu yang akan ditentukan selanjutnya.
Mahasiswa menuntut pula, DPRD Provinsi Gorontalo untuk menjalankan fungsi pengawasan secara transparan, dengan pelaporan kepada masyarakat khususnya terhadap persoalan lingkungan hidup, eksploitasi sumber daya alam, serta aktivitas ilegal di kawasan wilayah konservasi perairan.
"Kami akan terus menyuarakan ini sampai aspirasi kami diterima dan dijalankan oleh pemerintah. Aksi ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada rakyat. Kami tidak akan berhenti sampai semua tuntutan kami dipenuhi," katanya.
Hasil pantauan lapangan, titik aksi unjuk rasa kemudian bergeser ke rumah dinas gubernur dan massa aksi kembali menyampaikan orasi yang sama.

