Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie selaku Ketua Satuan Tugas Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Gorontalo kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan menemukan sejumlah catatan untuk perbaikan.
Wakil Gubernur (Wagub) Idah di Gorontalo, Rabu, mengatakan sidak dilakukan di SPPG Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.
Tepat pukul 04.30 Wita, Wagub bersama Tim Satgas Program MBG tiba di lokasi tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Setibanya di SPPG, Wagub langsung meninjau seluruh proses, mulai dari dapur pengolahan, proses memasak, pemorsian makanan, hingga mengecek gudang penyimpanan bahan makanan basah dan kering.
“Ada beberapa temuan yang harus diperbaiki. Ini penting agar MBG benar-benar sehat untuk anak-anak kita dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kata Wagub Idah.
Ia menyoroti proses pemorsian yang sudah dilakukan sejak pukul 05.00 Wita.
Menurutnya, meski makanan tersebut diperuntukkan bagi anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) yang memiliki jadwal makan lebih awal, aspek higienitas saat pendistribusian tetap harus menjadi perhatian utama.
“Memang ini untuk PAUD, TK, dan SD, yang makannya lebih awal, tapi saya berharap saat pendistribusian tetap dijaga higienitasnya,” kata Wagub Idah.
Beberapa temuan lain yang dicatat Tim Satgas antara lain belum tersedianya wastafel yang memadai di area pemorsian dan pengolahan makanan. Wastafel yang ada tidak dilengkapi air, sabun, pengering tangan, maupun tisu.
Ditemukan juga petugas masih mencuci tangan di area pengelolaan bahan baku yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Selain itu suhu ruang pengolahan mencapai 44 derajat dan dinilai terlalu panas.
Posisi toilet yang berada tepat di depan area pencucian piring, penyimpanan sampah yang masih bercampur dengan area bahan makanan mentah, serta pengambilan sampel makanan yang jumlahnya belum sesuai standar juga menjadi perhatian serius.
“Pengambilan sampel ini penting. Jangan hanya satu sendok. Kalau terjadi sesuatu seperti keracunan, tim kesehatan akan kesulitan memeriksa. Sampel harus diambil lebih banyak dan sesuai porsi,” ucap Wagub Idah.
Seluruh temuan hasil sidak akan dituangkan dalam berita acara dan diberikan waktu perbaikan selama 14 hari kerja. Sebagai informasi, SPPG Hungayonaa setiap harinya mengelola sekitar 2.859 porsi makanan.
Jumlah tersebut terbagi atas porsi besar untuk siswa SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMA/Madrasah Aliyah (MAN) sebanyak 1.912 porsi, porsi kecil untuk SD/TK/PAUD sebanyak 783 porsi, serta porsi untuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui (3B) sebanyak 164 porsi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wagub Gorontalo sidak SPPG pagi-pagi, ada temuan untuk perbaikan
