Medan (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Romo Raden Muhammad Syafii menyatakan pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) menjadi jawaban atas kebutuhan pasar industri di tanah air.
"Sehingga, lulusan madrasah mampu beradaptasi dengan percepatan perubahan zaman," ucap Romo saat memberikan pembinaan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Tapanuli Selatan di Sipirok, Sumatera Utara, Selasa.
Wamenag mengatakan bahwa berbagai terobosan kebijakan yang mengatur tentang konsep-konsep pendidikan di madrasah, kini terus mengalami perubahan.
Ia menyebutkan konsep dan metodologi pendidikan harus terus didorong, sehingga siswa madrasah mampu beradaptasi dengan percepatan perubahan teknologi.
"Digitalisasi penting dipahami karena percepatan berbagai informasi bisa di akses secara cepat, sehingga beragam informasi dan kemajuan teknologi diikuti oleh siswa dan mereka mampu mengaplikasikannya," ujar Romo.
Menurutnya, dunia pendidikan saat ini berkembang secara cepat dan beragam, bahkan tidak jarang keahlian sangat dibutuhkan bagi dunia industri, terutama bidang komunikasi dan informatika.
Untuk itu, kata Romo, siswa madrasah di tanah air harus mampu menciptakan sumber daya yang cerdas, unggul dan berakhlakul karimah.
"Menjawab kebutuhan lahirnya sumber daya manusia berkualitas, peran pendidikan vokasi perlu diperkuat. Tenaga guru, dan kependidikan terus ditingkatkan kualitasnya," ujarnya.
Wamenag terus mendorong guru-guru di Kemenag untuk mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG), termasuk pemberian gaji yang cukup dan menyenangkan.
"Guru sebagai motivator dan penggerak terdepan. Haruslah jadi teladan para siswa, sehingga membangkitkan semangat belajar siswa dengan mengasah kemampuan intelektualitas secara baik," ujar Romo.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumut Ahmad Qosbi menyampaikan pendidikan madrasah di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan kualitas yang hampir merata.
Ia mengungkapkan beragam prestasi akademik dan non-akademik diraih oleh para siswa madrasah, baik tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
"Berdasarkan capaian itu, pendidikan menjadi idola bagi orang tua siswa untuk melanjutkan studi anaknya di madrasah," ucap Qosbi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenag: Pendidikan vokasi di Kemenag jawab kebutuhan industri
