Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Jenderal Polisi Budi Gunawan meminta semua pihak meningkatkan kemampuan
sistem pengamanan informasi setelah adanya serangan ransomware WannaCry.
"Serangan
ini menjadi peringatan bagi semua pihak terutama instansi publik yang
strategis seperti rumah sakit yang menjadi korban serangan saat ini
untuk meningkatkan kemampuan sistem pengamanan informasi," katanya dalam
keterangan tertulis, Senin.
Budi mengatakan,
serangan seperti ini adalah bentuk ancaman baru berupa perang
terselubung atau proxy war dan perang siber yang digunakan berbagai
pihak untuk melemahkan suatu negara.
"Negara
dan seluruh instansi terkait pengamanan informasi harus mulai merubah
paradigma sistem pengamanan informasi, dari pengamanan informasi
konvensional seperti firewall dan antivirus, menjadi ke arah
sistem pengamanan terintegrasi yang memiliki kemampuan deteksi serangan
secara dini ke seluruh komponen sistem informasi yang digunakan,"
katanya.
Oleh karena itu, kata Budi, koordinasi
dan konsolidasi di antara instansi-instansi intelijen dan pengamanan
informasi mutlak segera dilakukan.
"Hal ini
untuk mempercepat proses mitigasi jika terjadi serangan secara masif.
Sehingga jika terjadi serangan siber pada suatu instansi, maka dengan
adanya konsolidasi, koordinasi dan pertukaran cyber intelligence,
instansi lain yang belum terkena serangan dapat segera menentukan
mitigasi dan tindakan preventif sebelum terjadi serangan," tuturnya.