Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan
angkatan bersenjata dan kepolisian Filipina telah menyetujui proses
evakuasi 16 warga negara Indonesia (WNI) dari Marawi.
"AFP, armed forces, dan PNP, polisinya, akan memberikan save conduct pass pada tim evakuasi," kata Retno kepada wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Retno mengungkapkan Armed Forces of the Philippines (AFP) dan Philippine National Police (PNP) akan menyiagakan pasukan di sepanjang rute evakuasi.
Ia menambahkan tim evakuasi Indonesia juga telah mengajukan bantuan pengawalan dari Illigan ke Marantau.
"Jadi kita juga mengajukan permohonan bantuan escort. Tim evakuasi sekarang sedang merencanakan rute-rute yang akan dilalui," kata Retno.
Ia
menjelaskan bahwa proses evakuasi akan melalui dua bagian, pertama dari
jalur Iligan-Marantau dan kemudian menuju ke Bandara Cagayan De Oro.
Bagian keduanya dari jalur Sultan Naga Dimaporo, Pagadian City, Iligan
City, di mana para WNI akan didampingi tiga orang dari Tim Evakuasi
Indonesia.
"Kita sudah komunikasi baik dengan armed forces dan juga dengan polisi. Pengawalan sudah, pass-nya
kita sudah dapat. Jadi InsyaAllah, mungkin kalau situasi tidak
memburuk, besok mungkin akan mulai dilakukan evakuasi dan semua
perkembangan sudah saya laporkan kepada Presiden," ungkap Retno.
Ketika ditanya mengenai informasi adanya WNI yang meninggal dunia di
Filipina, Retno mengatakan pemerintah masih menunggu konfirmasi dari
pemerintah Filipina.
"Kita memang memperoleh informasi tersebut,
tetapi sekali lagi, pada saat kita memperoleh informasi kita harus
konfirmasikan dengan otoritas setempat, yang sampai sekarang kita masih
menunggu konfirmasi," katanya.
Retno mengatakan bahwa saat ini hal yang sudah ada dikonfirmasi
adalah keberadaan 16 WNI yang tersebar di dua tempat dan mereka sudah
meminta untuk dievakuasi.
Filipina setujui proses evakuasi 16 WNI dari Marawi, kata Menlu
Rabu, 31 Mei 2017 13:50 WIB