Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin
Nasution, menginginkan tarif listrik dapat stabil yang diatur melalui
perencanaan jangka panjang terkait program ketenagalistrikan.
"Kita memasuki periode di mana listrik secara nasional mendekati
makin cukup. Ini saatnya mulai berbicara strategi jangka panjang
sehingga tarif listrik lebih stabil ke depan," kata Nasution, dalam
forum bisnis PLN, di Jakarta, Jumat.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu menyebutkan strategi jangka
panjang yang perlu dilakukan yaitu mengembangkan kontrak jangka panjang
untuk energi primer, misalnya batu bara.
"Saya tahu peraturan kita menyebut harga pasar, tidak apa-apa tetap
harga pasar tetapi untuk kontrak jangka panjang. Sehingga tidak kemudian
tarif listrik ikut fluktuasi harga dari bulan ke bulan secara
internasional," jelas dia.
Menurut dia, perlakuan itu juga menciptakan prediktabilitas bagi
investor untuk memperkirakan berapa tarif listrik sehingga mereka akan
lebih mudah membuat perencanaan.
Begitu juga untuk energi primer lain, misalnya panas bumi yang dapat dieksploitasi untuk pembangkit listrik.
"Kita sudah harus punya kebijakan dan skema jangka panjang untuk
memastikan biaya listrik tidak berfluktuasi mengikuti harga dari bulan
ke bulan," kata Nasution.
Ia menjelaskan pula, listrik adalah energi yang semakin lama semakin
penting posisinya. Tanpa listrik bukan hanya industri yang akan
mengalami masalah, tetapi juga rumah tangga.
"Oleh karena itu, saya ingin melihat kelistrikan dari kerangka dan pendekatan strategis," ucap Nasution.
Darmin Nasution ingin tarif listrik stabil
Jumat, 21 Juli 2017 14:30 WIB