Riyadh (ANTARA GORONTALO) - Arab Saudi dan sekutunya pada Selasa mengungkap
daftar hitam "teroris" yang meliputi 18 organisasi dan individu yang
diduga memiliki hubungan dengan ekstremisme, yang mereka sebut
berhubungan dengan rival regional Qatar.
Langkah empat negara
Arab itu diambil meski tekanan internasional meningkat untuk berkompromi
dalam boikot mereka selama beberapa pekan terhadap sesama sekutu
Amerika Serikat mereka.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan
Mesir memasukkan sembilan badan amal dan organisasi media serta sembilan
individu ke dalam daftar hitam pihak-pihak yang "secara langsung atau
tidak langsung berhubungan dengan otoritas Qatar" sebagai "teroris"
menurut pernyataan bersama yang disiarkan oleh Kantor Berita Saudi (Saudi Press Agency/SPA).
Keempat
pemerintah itu pada Selasa memasukkan ke daftar hitam tiga organisasi
yang berbasis di Yaman dan enam yang berbasis di Libya karena menuduh
mereka punya kaitan dengan Al-Qaeda.
Mereka juga
mendaftarhitamkan tiga warga Qatar, tiga warga Yaman, dua warga Libya
dan seorang warga Kuwait yang menurut mereka terlibat "kampanye
pendanaan untuk mendukung Al-Nusra Front (bekas bagian Al-Qaeda) dan
milisi teroris lain di Suriah."
"Kami berharap otoritas Qatar
akan mengambil langkah berikutnya dan mengadili kelompok dan orang-orang
teroris," kata mereka dalam pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.
Keempat
pemerintah Arab itu telah memboikot Qatar sejak 5 Juni dalam krisis
diplomatik terburuk kawasan itu dalam beberapa tahun.
Mereka
menutup satu-satunya perbatasan darat kerajaan itu, menginstruksikan
warganya untuk pergi dan menutup wilayah udara dan perairan mereka dari
penerbangan dan kapal-kapal Qatar.
Mereka menuntut Qatar memutus
hubungan lama mereka dengan Ikhwanul Muslimin, yang dianggap sebagai
"kelompok teror" oleh keempat negara meski bukan oleh masyarakat
internasional.
Selain itu mereka menuntut penutupan perusahaan
penyiaran raksasa Al-Jazeera dan pangkalan militer Turki, dan
menyelaraskan kebijakan, terutama berkenaan dengan Iran, dengan
kebijakan Arab Saudi di kawasan itu.
Qatar menyebut tuntutan itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya dan mendapat dukungan signifikan dari Turki.
Saudi dan sekutunya ungkap daftar hitam "teroris" Qatar
Selasa, 25 Juli 2017 16:31 WIB