Bandarlampung (ANTARA GORONTALO) - Keterbatasan ekonomi bukan penghalang
meraih prestasi bagi Rama Aldi Shanjaya, mahasiswa Institut Informatika
dan Bisnis Darmajaya yang mengikuti program student mobility di Nantong Vocational University (NTVU) China.
Rama, di Bandarlampung, Selasa, menuturkan, meski ayahnya bekerja
sebagai tukang las, namun hal itu tidak membuat dirinya merasa rendah
diri.
Bengkel las pinggir jalan yang dibuka ayahnya tersebut melayani
pengelasan kecil-kecilan. Penghasilan ayahnya yang pas-pasan digunakan
untuk menghidupi keluarga, dengan Rama sebagai anak keempat dari enam
bersaudara.
Dia menyadari kondisi ekonomi keluarga yang terbatas itu, sehingga
mendorongnya untuk menjadi anak yang mandiri dan bisa membanggakan orang
tuanya.
Ia mengaku, dulu sempat ragu untuk berkuliah karena tidak ingin
membebani orang tua. Tapi berkat lolos sebagai penerima beasiswa
Bidikmisi Darmajaya, Rama bisa melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi.
Bahkan, berbagai prestasi telah diraih mahasiswa Jurusan D3
Akuntansi ini, di antaranya juara II lomba Debat Pramuka
se-Sumatera-Jawa 2016, dan juara II lomba National Debate Competition
Management Fair Darmajaya 2017.
"Tidak cuma banyak beasiswa, di Darmajaya juga punya banyak program
internasional. Awalnya saya berpikir, bisa belajar di luar negeri itu
mimpi yang terlalu muluk-muluk. Tapi saya membuktikan kepada diri
sendiri bahwa pemikiran itu salah. Ikut Program Student Mobillity Darmajaya mampu mewujudkan mimpi saya untuk menuntut ilmu hingga ke negeri China," ujar Rama lagi.
Putra pasangan Darussalam Fickry dan Yoppy Viana Wijaya ini mengaku
tertarik untuk mempelajari tentang perkembangan serta perbedaan sistem
akuntansi yang digunakan di Indonesia dan China.
"Tiongkok merupakan negara yang maju baik di bidang perekonomian,
industri maupun teknologi. Selain itu, adat budaya dan objek wisata yang
dimiliki China juga sangat menarik. Mudah-mudahan pengalaman belajar di
NTVU bagi saya dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan internasional," ujarnya lagi.
Rektor Darmajaya Ir Firmansyah Y Alfian MBA MSc mengutarakan
kebanggaannya kepada para mahasiswa Darmajaya yang berani, percaya diri,
dan mau berusaha untuk studi keluar negeri.
Ia mengungkapkan, tahun 2017 terdapat dua mahasiswa yang melakukan
riset bersama di Universiti Teknikal Malaysia di Melaka, dan satu
mahasiswa di Cheng Shiu Taiwan.
Pada program student mobility terdapat tujuh mahasiswa
Darmajaya menjalani sturi di Nantong Vocational University China, empat
mahasiswa di Cheng Shiu University Taiwan, dan empat mahasiswa di
Rajamangala University Technology Krungthep Thailand.
"Kami menyadari saat ini Indonesia telah memasuki era persaingan
global. Karena itu, Darmajaya mendorong para mahasiswa untuk
meningkatkan kualitas diri melalui beragam program internasional.
Bertujuan agar mereka nantinya menjadi lulusan-lulusan yang berdaya
saing global," katanya lagi.
Kisah anak tukang las yang bisa kuliah di China
Selasa, 26 September 2017 13:42 WIB